Thursday, September 13, 2012

Indahnya Berbagi dalam Suasana Kebersamaan di Bandung







Langkah-langkah kaki kecil itu berlari menyongsong kedatangan kami. Wajah-wajah sukacita terpancar dan senyum penuh sumringah memberi isyarat selamat datang kepada rombongan kami.

“Ayo adik-adik tolong dibantu angkat barang-barangnya ke atas yah”

Demikian pinta kami kepada mereka. Tanpa perlu menunggu terlalu lama, dengan cekatan dan sigap anak-anak panti asuhan tersebut  membantu kami mengangkat barang-barang bawaan dari Jakarta yang baru kami keluarkan dari mobil  hingga menuju rumah panti yang letaknya di atas dengan jalan menanjak.



04 Agustus 2012 dalam suasana Bulan Suci Ramadhan, teman-teman yang tergabung dalam @TravelTroopers yang berjumlah total 17 orang (termasuk tamu 1 org)  mengadakan kegiatan sosial mengunjungi serta berbagi kasih ke Panti Asuhan Ulul Albab yang ada di Kota Bandung yang dikemas dalam bentuk charity traveling.

Tanpa memandang latar belakang serta agama, beberapa teman-teman yang non-muslim pun dengan antusias berpartisipasi dalam acara ini. Persiapan acara ini berupa pengumpulan dana dari para donatur (anggota @TravelTroppers), pengumpulan pakaian bekas yang masih layak pakai serta pengumpulan sembako baik dari anggota @TravelTroopers sendiri maupun dari teman-teman lain yang dipublikasikan melalui media sosial Twitter.

Tak disangka respon yang didapat sungguh luar biasa. Baik dana maupun pakaian yang masih layak pakai serta sembako mengalir dari para donatur dan partisipan untuk disumbangkan ke panti asuhan tersebut. Sebagian dana tersebut dibelanjakan kembali dalam bentuk alat-alat tulis dan peralatan sekolah untuk disumbangkan kepada adik-adik di panti asuhan.

Kuli Panggul :)

Panti Asuhan Ulul Albab yang kami kunjungi ini terletak di daerah Bojong Koneng dan didirikan sejak tahun  2003. Sembilan tahun sudah waktu yang dilalui oleh panti asuhan ini dan  berbagai peristiwa serta proses menarik dialami panti asuhan ini dalam membangun rumah untuk menampung anak-anak yatim dan yatim piatu yang saat ini jumlahnya mencapai sekitar 90 anak. Tak jarang beberapa mujizat seperti yang dituturkan oleh Kang Ade selaku salah satu pengurus panti asuhan pernah terjadi dalam proses pembangunan panti, seperti tiba-tiba kedatangan donatur yang memberikan sumbangan dan tidak mau diketahui identitas mereka dll.

Suasana Samping Panti

Di sana kami berkumpul serta bermain berbagi kebahagiaan bersama anak-anak panti di saung yang letaknya di samping rumah panti. Kuis yang kami adakan dengan hadiah yang telah disediakan mewarnai acara yang kami gelar di tempat itu. Canda tawa serta tingkah laku anak-anak kecil yang polos memberi keceriaan di siang itu. Ah....sungguh bahagia melihat senyum yang mengembang di wajah anak-anak tersebut. Hal kecil yang bisa kami lakukan ternyata sungguh berarti dan bermakna besar buat mereka. Inilah makna dan arti sesungguhnya dari memberi dan berbagi....

Keceriaan ini Jangan Cepat Berlalu...


***********

Suasana RM Bancakan di Jalan Trunojoyo sore itu sangat ramai. Maklum waktu berbuka puasa semakin mendekat dan hanya dalam hitungan beberapa puluh menit lagi. Sulit rasanya untuk mendapatkan tempat kosong di restoran tersebut dengan pengunjung yang membludak saat itu. Namun berkat kepiawaian teman kami Astrid – yang berhasil melakukan negosiasi entah dengan cara apa, mungkin dengan beberapa kedipan mata kepada karyawan rumah makan tersebut akhirnya kami mendapatkan tempat untuk 15 orang walaupun duduk dengan kondisi sangat mepet dan berdesak-desakan.

Namun bukankah justru dengan kondisi berdesak-desak malah semakin asyik makannya? Yah itulah yang kami rasakan sampai akhirnya suara azan berkumandang menandakan waktu berbuka puasa tiba bagi yang menjalankannya dan dalam waktu sekejap kami menyerbu makanan yang sudah terhidang di hadapan kami.

Raut muka yang segar dan bergairah kembali menghiasi sebagian besar teman-teman kami yang melaksanakan ibadah puasa hari itu. Ah....nikmatnya menyantap hidangan dalam suasana kebersamaan seperti itu. Rasa makanan menjadi tidak berarti dibandingkan dengan suasana keakraban dan kekompakan yang kami rasakan. Apalagi harga makanan di Rumah Makan Bancakan ini lumayan bersahabat dengan kantong.

Wow....Maknyus!!


Pesona Kawah Putih

Setelah menempuh perjalanan selama lebih kurang 2 jam dari Kota Bandung mengambil jalur keluar pintu tol Kopo, kami tiba di Ciwidey, Bandung Selatan yang menjadi tempat kami beristirahat malam itu dan langsung menyasar ke Abang Hotel. Ternyata hotel ini milik keluarga dari Adis (@takdos) sesama backpacker juga yang kami sering bertegur sapa melalui media sosial Twitter.

Abang Hotel Ciwidey

Tampak Muka Hotel

Hotel yang kami tempati suasananya sungguh nyaman dengan fasilitas yang tersedia cukup memadai dan harganya pun cukup akrab dengan para backpacker seperti kami. Satu kamar terdapat 2 tempat tidur besar jadi bisa memuat 4 orang dikenakan harga Rp 300rb. Juga tersedia televisi, fasilitas air panas, meja dan kursi di dalam kamar. Bagi yang ingin berkunjung ke Ciwidey, hotel ini direkomendasikan sebagai tempat beristirahat.

Kamar Tidur yang Nyaman
Ada Air Panasnya juga loh...

Letak Ciwidey yang berada pada ketinggian 2.000an meter di atas permukaan laut membuat tempat ini terasa sejuk.

Berkunjung ke Ciwidey tidak sah rasanya kalau tidak mampir ke Kawah Putih yang merupakan wisata andalan di Ciwidey. Rombongan @TravelTroopers yang berjumlah 15 orang (2 orang tidak bergabung) akhirnya menjejakkan kaki di Kawah Putih. Perjalanan dari tempat penginapan menuju Kawah Putih ditempuh dalam waktu 20 menit saja.

Untuk masuk ke kawasan Kawah Putih pengunjung wajib membayar tiket masuk seharga Rp 15.000 per orang. Jika ingin membawa kendaraan sampai di lokasi Kawah Putih di atas dikenakan biaya Rp 150.000/mobil. Hm...Cukup mahal memang. Mau murah? Cukup menumpang kendaraan mini van yang didesain sebagai kendaraan umum yang dikenal dengan nama ontang anting dan pengunjung dikenakan biaya Rp 10.000/orang pp yang berangkat dari tempat parkir kendaraan di bawah.

 
Karena rombongan kami berjumlah 15 orang maka tanpa perlu menunggu waktu yang terlalu lama ontang-anting segera berangkat menuju ke atas di lokasi Kawah Putih berada yang berjarak lebih kurang 5 KM. Letak Kawah Putih yang tersembunyi dan suasananya yang begitu sepi sangat cocok sebagai tempat untuk rileks.

Kawah Putih sendiri merupakan kawah yang terbentuk dari letusan Gunung Patuha di abad X dan XII. Masyarakat setempat sendiri menganggap Gunung Patuha ini sebagai tempat yang angker dan keramat. Tempat yang indah ini ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang warga Jerman yaitu Dr. F.W Junghuhn pada tahun 1837 yang mengadakan perjalanan ke kawasan Bandung Selatan.

Kisah Kawah Putih

Pengunjung diijinkan berada di sekitar Kawah Putih tidak lebih dari 15 menit dikarenakan kawah masih mengandung belerang aktif sehingga kita tidak diperbolehkan berlama-lama di tempat ini karena berbahaya bagi kesehatan. Efek mual, pusing, mata perih dan tenggorokan kering akan timbul jika berada di tempat ini dalam waktu yang cukup lama.

Kawah Putih yang indah

Air danau yang berwarna putih kehijauan serta berlatar belakang bukit kapur menjadikan pemandangan di Kawah Putih ini sungguh indah sehingga tidak jarang menjadi lokasi berbagai objek pemotretan termasuk rombongan kami yang menjadi model dan artis dadakan.

Nampang Sejenak :)

Kedamaian di Situ Patengan

Dengan menempuh perjalanan sekitar 15 menit dari Kawah Putih rombongan kami tiba di sebuah danau cantik yang juga dikenal dengan nama Situ Patengan yang memiliki luas sekitar 48 ha.

Situ Patengan

Berada di Situ Patengan ini sungguh kita akan merasakan ketenangan. Air danau yang jernih serta diselimuti dengan udara yang sejuk membuat kami betah untuk berlama-lama di tempat ini.


Danau yang teduh dan damai

Keberadaan Situ Patengan tidak terlepas dari legenda warga setempat yang berkisah tentang sepasang kekasih yaitu Putra Prabu dan Putri Titisan Dewi. Setelah berpisah dalam waktu lama akhirnya mereka dipertemukan kembali setelah saling mencari dan kuatnya ikatan cinta di antara mereka. Tempat mereka bertemu dinamakan “Batu Cinta” dan danau yang terbentang merupakan permintaan dari Sang Putri kepada Putra Prabu yang meminta untuk dibuatkan danau.

Legenda itu....

Karena penasaran, kamipun berlayar menuju ke tengah pulau di mana “Batu Cinta” berada. Dengan menyewa perahu menggunakan tarif borongan seharga Rp 220.000 untuk 15 orang (pp), kamipun dibawa berlayar mengelilingi danau dan tiba di pulau di tengah danau. Ternyata yang dinamakan “Batu Cinta” itu biasa-biasa saja dan mungkin dibuat untuk tujuan komersil. Namun setelah mendaki ke puncak bukit di tengah pulau kita dapat menyaksikan pemandangan danau yang begitu indah dari ketinggian.


Sang Batu Cinta
Keindahan Situ Patengan dari Ketinggian

Ah....rasanya tak ingin beranjak dan berlalu dari tempat yang indah dan damai ini. Situ Patengan, pesonamu sungguh menyempurnakan kebersamaan dan keakraban kami.....

3 comments:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. Your car could be stolen if you don't remember this!

    Imagine that your car was taken! When you visit the police, they inquire about a specific "VIN decoder"

    A VIN decoder is what?

    Similar to a passport, the "VIN decoder" allows you to find out the date of the car's birth and the identity of its "parent" (manufacturing facility). Additionally, you can find:

    1.Type of engine

    2.Model of a vehicle

    3.The DMV and the limitations it imposes

    4.The number of drivers in this vehicle

    The location of the car will be visible to you, and keeping in mind the code ensures your safety. The code can be checked in the database online. The VIN is situated on various parts of the car to make it harder for thieves to steal, such as the first person seated on the floor, the frame (often in trucks and SUVs), the spar, and other areas.

    What happens if the VIN is harmed on purpose?

    There are numerous circumstances that can result in VIN damage, but failing to have one will have unpleasant repercussions because it is illegal to intentionally harm a VIN in order to avoid going to jail or the police. You could receive a fine of up to 80,000 rubles and spend two years in jail. You might be held up on the road by a teacher.

    Conclusion.

    The VIN decoder may help to save your car from theft. But where can you check the car reality? This is why we exist– VIN decoders!

    ReplyDelete
  3. С той целью, чтобы обладать право управлять погрузчиком, очень важно пройти специфическое обучение и хорошо сдать экзамены, которые подтверждают знания в данной области. Водительское удостоверение тракториста-машиниста выдается в Гостехнадзоре и обязательно для тех, кто задумывает работать на специальной технике - стоимость прав на погрузчик

    ReplyDelete