Perjalanan selama
4.5 jam tidak terasa sejak berangkat dari
Taipei West Station Bus Terminal
di pagi hari tanggal 25 February 2013. Bus Kuo Kuang No. 1833 melaju dengan
mulus dan akhirnya gue tiba dan
menjejakkan kaki di Sun Moon Lake Nantou, Taiwan. Masih tidak menyangka
perjalanan jauh yang baru saja gue tempuh dari Taipei mewujudkan mimpi gue
untuk mengunjungi danau yang cantik dan
terbesar di Taiwan. Ada ungkapan yang mengatakan belum sah mengunjungi Taiwan
kalau belum mendatangi Sun Moon Lake.
Gue rasa ungkapan
ini tidak berlebihan karena memang danau ini sangat indah dan menyimpan pesona
yang luar biasa. Itu sebabnya gue bermimpi untuk datang ke tempat ini dan
berkat anugrah Tuhan mimpi gue akhirnya terwujud.
Sun Moon Lake
sendiri terletak di kota Nantou, Taiwan Tengah. Dan untuk mecapai tempat ini
dari Taipei kita dapat menggunakan akses bus langsung atau kereta (THSR dan
TRA). Jika menggunakan kereta cepat (THSR) harga tiketnya NT 700 (sekitar Rp
238rb) dengan jarak tempuh 1 jam namun harus turun di kota Taichung yaitu kota
terdekat dengan Nantou karena di Nantou sendiri tidak terdapat stasiun kereta.
Dari Stasiun Taichung disambung lagi dengan bus sekitar 1 jam ke Sun Moon Lake.
Demikian juga jika
menggunakan kereta biasa TRA yang harga tiketnya NT 375 (sekitar Rp 127,500)
namun jarak tempuhnya lebih lama yaitu 4 jam dan disambung lagi dengan bis
selama 1 jam. Kereta cepat (THSR) dan kereta biasa (TRA) letak stasiunnya di
lokasi yang berbeda di kota Taichung.
Gue sendiri memilih
menggunakan bus karena bisa langsung tiba di Sun Moon Lake tanpa harus berganti moda transportasi lain. Tiket
gue beli 1 hari sebelumnya dengan harga NT 460 (sekitar Rp 156,400). Namun
sayangnya gue hanya mendapat tiket pergi saja karena untuk tiket pulangnya
sudah fully booked. Gilaaa...padahal
gue pergi di hari Senin bukan di akhir pekan. Bisa dibayangkan jika gue pergi
di akhir pekan akan lebih sulit tentunya untuk mendapatkan tiket bus ke Sun Moon Lake ini.
![]() |
Jalur Kuo Kuang Bus 1833 ke Sun Moon Lake |
Bus berhenti Xiangshan Visitor Center gerbang masuk
menuju Sun Moon Lake. Segera gue
mencari info cara terbaik untuk menjelajahi danau yang sangat luas ini hanya
dalam waktu ½ hari saja di visitor center.
Gue dilayani dengan
ramah oleh seorang ibu separuh baya dengan bahasa Inggris yang sangat terbatas.
Awalnya beliau sempat kaget karena gue datang seorang diri. Biasanya pengunjung yang datang ke Sun Moon Lake ini adalah pasangan yang
baru menikah dan melaksanakan honey moon
di tempat ini dan turis yang datang secara rombongan atau bersama keluarga.
Sangat jarang pengunjung yang datang secara independen seperti gue.
Tidak mungkin
rasanya untuk menjelajahi danau ini dalam waktu 1 hari. Setidaknya dibutuhkan 2
hari ini mendatangi semua spot yang ada
di seputar danau. Kebanyakan pengunjung datang menginap 1 malam untuk menikmati
kendahan danau dan tersedia penginapan yang tersebar di seantero danau dengan
harga yang bervariasi.
Sun Moon Lake
merupakan pertemuan antara arus panas dan arus dingin dan tidak diperkenankan
untuk berenang di danau ini. Mengapa danau ini disebut danau Matahari dan
Bulan? Karena jika dilihat dari puncak pagoda emas Ci En, bentuk danau ini di sebelah barat nampak seperti bulan sabit
dan di sebelah timur nampak membulat
seperti matahari. Gue sendiri tidak bisa membuktikan kebenaran ini karena gue
tidak sempat untuk berkunjung ke Pagoda Emas Ci En.
Akhirnya setelah
banyak bertanya di pusat informasi, gue putuskan untuk membeli paket seharga NT
990 (sekitar Rp 336rb). Paket ini termasuk fasilitas penyeberangan menggunakan boat untuk mengunjungi 3 pulau yaitu Ita
Thao, Shueishe dan Xuanguang. Juga termasuk bebas untuk naik turun shuttle bus yang mengelilingi danau,
transfer bus ke Stasiun Taichung, tiket masuk ke Formosan Aboriginal Cultural Village, tiket untuk naik Sun Moon Lake Ropeway (cable car). Harga ini termasuk murah
karena jika paket tersebut dihitung secara eceran bisa mencapai sekitar NT
1,500.
Ibu ini sangat baik
dan dengan sabar melayani setiap pertanyaan gue. Bahkan beliau sangat penasaran
bagaimana bisa gue melakukan solo
traveling dan balik bertanya gue berasal dari negara mana, kerja apa,
mengapa tertarik mengunjungi Taiwan dll. Dan gue diantar ibu ini sampai di tepi
jalan untuk ditunjukkan arah menuju dermaga boat. Duh...baik sekali.
Hanya berjalan kaki
sekitar 5 menit, gue tiba di dermaga boat.
Tapi gue agak sedikit bingung karena banyak sekali boat yang bersandar di tepi dermaga dari berbagai operator. Dan gue
sempat salah naik boat yang akan
menyeberang menuju Ita Thao.
![]() |
Di Depan Boat |
Dari atas boat yang disesaki oleh puluhan turis
dari berbagai negara gue menikmati keindahan Sun Moon Lake ini. Air danau yang sangat bening dengan lanskap yang
nyaris sempurna sehingga tak jarang tempat ini merupakan tujuan favorit bagi
pasangan yang baru menikah untuk berbulan madu.
![]() |
Keindahan Sun Moon Lake |
Ita Thao merupakan
sebuah pulau kecil dan untuk mengelilinginya dapat ditempuh dengan berjalan
kaki. Menyusuri jalan-jalan kecil di pulau ini dapat dijumpai berbagai kios
yang menjual bermacam-macam suvernir, makanan dll, namun harganya setelah gue
perhatikan cukup mahal. Ada satu gerai yang menjual berbagai macam makanan
ringan dan setelah gue perhatikan kok mereka ada menjual kerupuk yang banyak
terdapat di Indonesia....
![]() |
Suasana Pulau Ita Thao |
![]() |
Ita Thao Visitor Centre |
Mumpung menemukan gerai
7/11 di pulau ini, lumayan cukup menolong untuk mendapatkan makan siang yang
murah meriah. Hanya NT 45 (sekitar Rp 15,300) gue habiskan untuk makan
siang.
![]() |
Menu Makan Siang di Ita Thao |
Sayangnya
ketika akan berkunjung ke Butterfly Garden gue mendapat informasi
kalau di musim dingin ini tidak banyak kupu-kupu yang bisa dilihat. Waktu yang
tepat untuk mengunjungi Butterfly Garden
ini yaitu di musim panas.
Di Pulau Xuanguang
kita dapat melakukan pendakian ke puncak bukit Cinglong setinggi 850 M dan dapat
menyaksikan 2 kuil yang ada di sana yaitu Kuil Xuanguang dan Kuil Xuanzang. Dan
dari ketinggian bukit ini pula pesona Sun
Moon Lake terpapar dengan indahnya. Karena keterbatasan waktu gue tidak
mendaki sampai ke puncak bukit namun hanya sampai di Kuil Xuanguang saja.
![]() |
Xunguang Temple |
Gue berburu dengan
waktu untuk mengejar jadwal shuttle bus
yang akan menuju Sun Moon Lake Ropeway
(cable car) untuk menikmati keindahan Sun
Moon Lake dari ketinggian dan menghubungkan Sun Moon Lake dengan Formosan
Aboriginal Cultural Village. Panjang lintasan 1,877 M dan membutuhkan waktu
sekitar 8 menit satu arah. Cable Car
ini sendiri merupakan atraksi “wajib” yang harus dinikmati jika mengunjungi Sun Moon Lake. Harga tiket jika dibeli
secara eceran sebesar NT 300 (sekitar Rp 102rb).
![]() |
Sun Moon Lake Shuttle Bus |
Kapasitas cable car bisa menampung maksimal 8
orang. Namun saat itu gue hanya bertiga, dua diantaranya sepasang suami istri
turis dari Jepang yang membantu gue untuk mengambil foto di dalam cable car.
![]() |
Sun Moon Lake Ropeway |
Ujung perhentian cable car yaitu di Formosan Aboriginal Cultural
Village (FACV). Lagi-lagi kawasan ini juga wajib dikunjungi dan merupakan landmark dari Sun Moon Lake. FACV merupakan tempat di mana para pengunjung dapat
melihat kehidupan suku tradisional yang ada di Taiwan. Karena begitu luasnya (sekitar
62ha), FACV ini membutuhkan waktu 1 hari
penuh untuk dapat menikmati isi di dalamnya.
![]() |
Selamat Datang di Formosan Aboriginal Cultural Village |
Karena gue hanya
memiliki waktu beberapa jam saja tentunya tidak semua tempat dapat gue kunjungi
di FACV ini. Harga Tiket masuk NT 700 (sekitar Rp 238rb) untuk dewasa. Karena gue
sudah membeli paket sebelumnya maka gue tinggal masuk saja.
FACV menampilkan
kehidupan budaya suku asli di Taiwan dan dikombinasikan dengan wisata, budaya
dan pendidikan. Di Taiwan sendiri terdapat suku-suku asli yang tersebar mendiami
beberapa tempat di wilayah Taiwan seperti Saisiyat, Atayal, Sediq, Thao, Bunun,
Paiwan, Puyuma, Tsou, Rukai dll
![]() |
Totem |
![]() |
Bersama Suku Asli Taiwan |
Secara garis besar
FACV dibagi dalam 5 tema yang semuanya sangat menarik untuk dikunjungi yaitu The
European Gardens, The Aladdin Plaza,
The Aborginal Village, Amusement Isle dan Ti Ka Er Rainforest.
![]() |
Hutan yang Asri |
Fasilitas hiburan
yang terdapat dalam 5 tema di FACV ini sangat lengkap termasuk theme park, alu-alun budaya, air mancur
yang sangat artistik, museum, teater 3D, pertunjukan seni dan tari dari
suku-suku tradisional dll.
![]() |
Museum Suku Asli |
Memang hanya
beberapa jam saja gue DI FACV ini dan terus terang gue masih belum puas karena
masih ada beberapa tema yang hanya sebentar saja gue datangi. The European Gardens yang terletak dekat
pintu keluar merupakan taman yang sangat indah. Bunga-bunga indah bertebaran,
air mancur yang artistik dan kastil yang romantis melengkapi keindahan The European Gardens ini.
![]() |
Fountain yang sangat Indah |
![]() |
Kastil di The European Gardens yang Romantis |
Gue harus buru-buru
meninggalkan FACV untuk mengejar jadwal shuttle
bus pukul 16.30 menuju Stasiun Taichung untuk kembali ke Taipei. Beruntung
gue masih mendapatkan tiket TRA untuk kembali ke Taipei pukul 18.20. Harga
tiket TRA Taichung-Taipei NT 375 (sekitar Rp 127,500).
![]() |
Staisun Taichung |
Gue berjanji untuk
kembali lagi ke Formosan Aboriginal
Cultural Village ini ada kesempatan mengunjungi Taiwan kembali. Keunikan
dan keindahannya memikat siapapun yang datang ke sana...
Temen gw baru pulang dari sini dan cerita banyak, cuman foto nya kagak ada karena memory card nya ke format,
ReplyDeleteakhir nya gw bisa membayangkan yg di ceritain lewat cerita+foto diblog ini
thanks
Hehehe thanks udah mampir yah
DeleteAlhmdulliah. Q bsa bca artikel ini. Q sngat penget bnget kesana. Tp bingung.tidk mengerti hrus gmana coz tempatku dri nantou ckup dkat. Tp sya jg blm bsa cra naek bus. Cuma naek kerta aja.. Sesmpai di visitor qt harus byar brapa untuk menikmati smua fasilitasnya
ReplyDeleteTaiwan gampang diakses untuk semua jenis transportasi apalagi jarak dari tempat Anda tinggal ke Nantou dekat bisa diakses dengan bus. Mungkin Anda jangan malu untuk bertanya. Di Sun Moon Lake tersedia beberapa paket yang bisa dibeli. Untuk harga dan fasilitasnya Anda bisa mampir ke Xiangshan Visitor Centre, pusat informasi di Sun Moon Lake untuk mendapat informasi lengkap.
DeleteTempat saya di chiayi gimana caranya ya agar bisa ke sun moon lake .apa harus ke stasiun dulu ..katanya nantho tidak ada stasiun
DeleteUntk bsa menikmati semua fasilitas berapa ya
ReplyDeleteMaaf saya tidak ingat persis harganya. Semua informasi harga paket tersedia di Visitor Centre.
DeleteThanks atas infonya
ReplyDeletelebih baik naik THSR atau bus yah kalo dari taipei? thank you
ReplyDeleteTergantung budget dan waktu yang Anda miliki. Kalau terburu-buru dan punya dana lebih THSR lebih baik tapi kalau dengan kereta biasapun menurut saya sudah sangat nyaman kok.
DeleteLove it└(^o^)┘
ReplyDeleteOktober 2014 Rilis ↖(^ω^)↗
Buku "Bertualang ke Taiwan"
Terbitan Gramedia
Fb : Buku Bertualang ke Taiwan
Baca BukuBertualangKeTaiwan, Ikuti Petunjuknya,Rasakan Sensasi Petualangannya (^ω^)
愛 台灣 以前,的時候, 以後 (^ω^)
Love Taiwan Before, During, and After
Taiwan is a Beautiful Heart
Because Taiwan Will Touch you (^ω^) #BKT
Itu boatnya selalu stand by (kita dikasih waktu keliling pulau) atau gimana ya mas ?
ReplyDeleteAda jadwal berangkatnya sehingga kita harus benar2 memperhatikan jangan sampai ketinggalan.
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteKalau alloh kasih kesempatan mungkin tgl 31 bulan 1 tahun 2017 aku mau kesana dan terima kasih informasinya
ReplyDeleteSemoga bisa berangkat yah. Selamat menikmati keindahan Taiwan.
DeleteSuku aslinya mirip Suku Dayak yahh
ReplyDeleteSy yg d taiwan malah baru tau dr artikel ini,, hihi... nyoba ke sna ah..
ReplyDeleteHalo Om, mau tanya. Balik dari Sun Moon Lake ke Taichung naik Shuttle bus apa dan beli tiketnya di mana?
ReplyDeleteThanks sebelumnya
Shuttle busnya disediakan dari pihak Sun Moon Lake ke Stasiun Taichung dan tidak dikenakan biaya alias gratis namun ada jadwalnya jadi harus diperhatikan agar tidak ketinggalan.
Delete