Tuesday, August 23, 2011

Good bye Terminal 2 Soekarno Hatta Airport

Pagi ini, seperti biasa saat mereview berita di portal Kompas.com, saya sedikit surprise dengan sebuah berita tentang rencana kepindahan Maskapai  Indonesia Air Asia untuk rute internasional mereka dari terminal 2D ke Terminal 3 pada bulan September 2011 mendatang. Mengapa terkejut? sebenarnya ini masalah sepele namun terasa cukup berarti bagi saya yang lumayan cukup sering melakukan traveling ke luar negeri dan terlebih lagi sejak beberapa tahun terakhir selalu mengandalkan low cost airlines seperti halnya Indonesia Air Asia sebagai maskapai pilihan untuk melakukan traveling . Air Asia menjadi pilihan karena sangat bersahabat dalam hal harga tiket dan pelayanannya pun cukup bagus baik pada saat di darat maupun di udara dan ini yang saya rasakan sangat cocok dengan tipe traveler ala backpacker seperti saya .

Walaupun pihak Indonesia Air Asia sendiri belum mengumumkan secara resmi kepada publik rencana kepindahan ini namun hal tersebut telah sempat menimbulkan sedikit "kegelisahan" dalam diri saya. Tentu Anda bertanya-tanya hal mendasar apa sih yang menjadi masalah atas rencana kepindahan ini buat saya pribadi?hehehehe sekali lagi saya tekankan persoalannya cukup sepele dan tidak mendasar banget.

Sebagian dari kita yang sering melakukan perjalanan entah perjalanan domestik maupun internasional tentu merasakan kebosanan dan jenuh yang sangat saat telah melakukan check in tiket dan menunggu saat-saat boarding khususnya untuk perjalanan internasional di mana biasanya kita telah tiba di bandara 2-3 jam sebelum jadwal boarding dan kita menunggu saat-saat pesawat akan diberangkatkan. Perasaan bingung melanda karena tidak tahu harus melakukan kegiatan apa di ruang tunggu bandara selain menunggu dan menunggu dan kadang diselingi dengan tidur-tiduran karena diserang rasa kantuk yang luar biasa saat menunggu. Belum lagi kalau tiba-tiba mendapat pemberitahuan yang tidak populer dari pihak maskapai yang bersangkutan bahwa penerbangan kita ditunda sekian menit bahkan sekian jam karena alasan bla bla bla (kebanyakan menyebutkan alasan tehnis, walaupun penumpang sama sekali tidak mendapatkan penjelasan lebih lanjut alasan tehnis seperti apa). Apa semakin tidak bingung dan bosan tuh karena harus menunggu lagi?

Nah, saya pribadi yang sangat menghargai waktu khususnya dalam melakukan perjalanan menggunakan jasa pesawat udara entah rute domestik atau internasional, biasanya telah tiba di bandara 2 jam, bahkan 3 jam (utk penerbangan internasional) sebelum  jadwal pesawat take off di bandara. Untuk apa terlalu dini tiba di bandara? sederhana saja jawaban saya. Lebih baik saya yang menunggu pesawatnya berangkat dari pada ketinggalan pesawat gara-gara alasan klasik seperti macet di jalan dll yang mengakibatkan terlambat tiba di bandara yang akhirnya ditinggal terbang (duh..jangan sampai ini terjadi).

Biasanya setelah melakukan check in tiket, masih banyak waktu yang tersisa buat saya sebelum pesawat lepas landas. Di sinilah letak inti persoalannya. Dengan waktu yang tersisa, saya selalu menggunakan fasilitas Executive Lounge (EL) yang biasanya banyak bertebaran di lokasi ruang tunggu bandara. Khusus pemegang kartu kredit bank tertentu (untuk tipe platinum) memperoleh akses untuk masuk ke ruang EL tersebut. Di dalam EL, sembari menunggu pesawat diberangkatkan, kita dapat duduk menunggu di ruangan nyaman yang sejuk, membaca koran/majalah yg telah tersedia, menonton televisi, on line di jaringan internet dengan komputer yg ada, melakukan isi ulang baterai handphone/BB dan ini yang paling penting alias jawaranya.............tersedia hidangan makan/minum gratis yang dapat dinikmati sepuasnya (sampe kenyang).

Di Bandara Soekarno-Hatta sendiri cukup banyak EL yang tersedia -baik untuk penerbangan domestik maupun internasional -yang dapat diakses oleh penumpang. Namun dari sekian banyak EL tersebut, Terminal 2D internasional non Garuda (Puri Mutiara Executive Lounge) menjadi lokasi favorit EL buat saya bersama teman-teman karena selain jumlah EL nya yang banyak (jadi saya tinggal memilih sesuai dengan  kartu kredit saya yg dapat diterima oleh EL tersebut), juga makanan/minuman di EL tersebut lebih lezat ketimbang terminal lain.

Hehehehe terjawab sudahkan mengapa saya sangat "gundah" atas kepindahan penerbangan internasional ini dari Terminal 2 ke Terminal 3 karena untuk saat ini  fasilitas EL di Terminal 3 tidak sebanyak dan senyaman  di Terminal 2. Saya dapat memahami keputusan yang diambil pihak manajemen Indonesia Air Asia di mana mereka ingin mengkonsolidasikan semua kegiatan mereka di Terminal 3. Apalagi selama ini kegiatan penerbangan domestik mereka telah dilakukan melalui Terminal 3. Dan juga kapasitas penumpang di Terminal 2 sudah sangat padat sementara kapasitas di Terminal 3 sendiri masih sepi seiring dengan stop terbang sementara Mandala Airlines. Untuk mengantisipasi tingkat pertumbuhan penumpang yang semakin tinggi maka manajemen mengambil keputusan ini.

Yah...semoga kalau rencana kepindahan ini jadi, pihak PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno Hatta dapat menambah dan meningkatkan fasilitas yang ada di Terminal 3. Apalagi untuk pindah2 terminal butuh perencanaan yang matang dan kesiapan infrastruktur yang memadai seperti fasilitas check-in, imigrasi dll.

Semoga juga impian saya untuk dapat menikmati EL yang nyaman dapat terwujud di Terminal 3 nanti.....

No comments:

Post a Comment