Thursday, May 30, 2013

Menembus Terowongan Gunung di Taroko National Park Hualien, Taiwan

Taroko National Park


Pernah membayangkan gunung yang gagah perkasa dibobol untuk dibuat terowongan dan dibangun akses jalan di dalamnya? Suatu hal yang tidak pernah gue pikirkan. Namun semuanya itu nyata dan dapat disaksikan di Taroko National Park di Hualien, Taiwan dan hukumnya wajib untuk didatangi kalau berkunjung ke Taiwan. Tempat ini sangat spektakuler karena  menawarkan keindahan serta mengundang decak kagum setiap pengunjung yang pergi ke sana. Terus terang, karena Taroko (dan Sun Moon Lake di Nantou) inilah yang menjadi alasan gue untuk datang ke Taiwan.


Taroko National Park masuk dalam wilayah kota Hualien di Taiwan Tengah. Untuk mencapai kota ini bisa dicapai baik dengan bus maupun kereta. Dengan menggunakan kereta harga tiketnya sebesar NT 440 (sekitar Rp 150rb) sekali jalan namun kalau kita membeli pp harganya NT 798 (sekitar Rp 271,300). Lumayan ngirit.  Tiket sebaiknya dibeli satu hari sebelumnya untuk menghindari full booking karena rute ke kota Hualien ini termasuk salah satu rute favorit.

Kereta berangkat tepat waktu pagi itu pukul 07.20 di tanggal 24 February 2013. Walaupun satu kelas di bawah kereta cepat THSR, namun kereta TRA (Taiwan Railway Administration) ini sangat nyaman walaupun harus singgah di beberapa stasiun. Gue terlelap di pagi yang dingin itu .....zzzzz

Jadwal Keberangkatan Kereta
Tak terasa 3 jam-an telah dilalui dan kereta tiba di Stasiun Hualien. Gerimis menyambut saat para penumpang turun dari kereta. Tempat pertama yang gue datangi yaitu Visitor Centre yang letaknya dekat pintu keluar stasiun untuk mencari informasi cara mencapai Taroko National Park.

Dari informasi yang gue dapat dari beberapa rekan backpacker di Jakarta, cara terbaik untuk mengeksplor Taroko NP ini yaitu  mencarter taksi secara patungan dengan sesama backpacker lain akan dijumpai di stasiun. Namun setiba di stasiun gue tidak menemukan “mangsa” yang bisa gue ajak “cost sharing” ke Taroko NP.

Dan di Visitor Centre ini gue ditawarkan paket tur ke Taroko NP dengan pilihan paket 4 dan 6 jam. Untuk pilihan paket 6 jam gue tidak keburu lagi untuk ikut karena sudah berangkat jam 9 pagi sedangkan gue tiba di stasiun Hualien jam 10an. Untuk paket 4 jam akan berangkat pukul 11.30 berarti gue masih ada waktu walau  harus menunggu 1 jam-an lagi.

Namun setelah gue cek harganya lumayan mahal dan itupun tanpa didampingi oleh Tour Leader. Untuk paket 4 jam dikenakan biaya NT 600 (sekitar Rp 204rb) dan untuk paket 6 jam NT 900 (sekitar Rp 306rb).

Selalu ada jalan keluar buat seorang backpacker untuk mendapatkan harga murah. Dari info yang gue dapat di Visitors Centre, ternyata di Stasiun Hualien ini terdapat shuttle bus yang dioperasikan oleh Taiwan Tourism Office. Segera gue bergegas menuju loket tiket shuttle bus ini yang letaknya di seberang Visitors Centre. Ternyata penjaga tiket di loket  seorang bapak tua yang tidak bisa berbahasa Inggris sehingga gue tidak bisa banyak bertanya tentang shuttle bus ini.

Taraaaa.....Inilah Penampakan Shuttle Busnya
Beruntung, setelah membeli tiket yang harganya “hanya” NT 250 (sekitar 85rb) gue bertemu dengan 2 orang wanita turis Korea yang juga akan menuju Taroko National Park. Dari mereka gue mendapat info dimana gue harus menunggu busnya dan jam berapa bus tersebut akan berangkat.

Harga tiket NT 250 ini berlaku untuk satu hari dan kita bebas untuk naik turun menggunakan bus ini di 11 titik perhentian  yang akan dilalui di wilayah Taroko National Park tanpa ada biaya tambahan lagi dan kita tinggal mencocokkan jadwal waktu yang telah tersedia. Sebelas (11) titik perhentian yang dilalui oleh Taroko Shuttle Bus ini yaitu : Qixintan Beach, Xincheng Railway Station, Taroko Archway, Taroko Park HQ & Visitor Center, Shakadang Trail, Eternal Spring Shine, Buluowan, Swallow Grotto, Tunnel of Nine Turns, Lushui dan Tianxiang.

Tiket Shuttle Bus
Sekitar pukul 11 bus berwarna kuning tersebut berangkat menuju Taroko National Park  masih dalam suasana gerimis dan bus nyaris penuh dengan isi penumpang dari berbagai negara. Taroko NP meliputi kawasan seluas 92.000 ha yang mulai dikembangkan tahun 1986 dan merupakan taman nasional terluas kedua di Taiwan setelah Yushan National Park di Nantou dengan luas 105.000 ha.

Dengan kawasan yang sangat luas sebenarnya satu hari tidaklah cukup untuk menjelajah Taroko NP ini. Namun karena keterbatasan waktu, gue harus berpuas diri untuk menjelajahi tempat eksotis ini hanya selama 4 jam saja. Dan yang menyenangkan  di Taroko National Park ini sama sekali tidak dipungut biaya alias gratis!!

Sebenarnya gue berminat untuk mampir ke Qixintan Beach yang menjadi perhentian pertama menuju Taroko NP namun karena gerimis gue membatalkan niat itu. Oh yah dari Stasiun Hualien menuju Taroko NP perjalanan ditempuh selama kurang lebih 45-60 menit.

Memasuki gerbang Taroko NP perjalanan menembus terowongan yang membobol gunung dan perbukitan yang perkasa itu. Gue salut dengan mereka yang membangun  terowongan itu. Bagaimana bisa gunung ditembus dan dibuat terowongan serta jalanan di dalamnya. Bukan pekerjaan yang gampang tentunya. Dan ada banyak terowongan yang kami lalui sepanjang perjalanan.

Terowomgan yang Menembus Gunung
Gue memilih Shakadang Trail sebagai perhentian pertama gue.  Shakadang Trail yang merupakan bagian dari Taroko National Park merupakan kawasan pegunungan. Terdapat jalur yang dibangun di sisi gunung sepanjang 4.4 KM dan di sisi gunung tersebut merupakan jurang namun menyajikan pemandangan yang sangat indah dan Sungai Shakadang mengalir di bawahnya. Kawasan ini menjadi tempat konservasi bagi beberapa spesies tanaman dan menjadi habitat beberapa satwa.

Gerbang Menuju Shakadang Trail
Melalui jalan setapak di sisi gunung di Shakadang Trail ini entah mengapa gue merasakan suasana yang mistis. Apa karena saat itu pengunjung yang lewat sepi dan suasana sedang hujan gerimis. Ah entahlah........Beberapa papan peringatan dipasang sepanjang jalur untuk mengingatkan pengunjung untuk selalu waspada terhadap kemungkinan ancaman longsoran batu dan gempa bumi.  Kawasan Taroko ini memang pernah dihajar bencana gempa bumi sehingga terpaksa ditutup untuk sementara waktu. Saat inipun, di beberapa kawasan secara berkala terkadang ditutup untuk pengecekan dan pemeliharaan. 

Jalan Setapak Menyusuri Sisi Gunung
Perjalanan pulang pergi sepanjang 4.4 Km memakan waktu sekitar 3-4 jam dan yang pasti  gue tidak menuntaskan jalur sepanjang 4.4 Km tersebut karena tidak cukup banyak waktu.

Shakadang Bridge
Pemandangan di Bawah
Gerimis perlahan mulai berhenti dan perutpun sudah tidak bisa diajak kompromi. Gue kembali ke halte menunggu shuttle bus dengan tujuan ke perhentian akhir di Tianxiang untuk mencari makan siang sekaligus mengeksplor wilayah situ.


Kawasan Tianxiang yang juga landmark dari Taroko National Park  merupakan kawasan yang damai dan tenteram. Itu yang gue rasakan saat tiba di sana.  Hawa dingin yang menyergap dan suasana yang sepi dan hening benar-benar membuat gue seolah berasa dibawa ke dunia lain. Terdapat beberapa rumah makan dan tempat peristirahatan di Tianxiang serta hotel berbintang menjadikan Tianxiang sebagai tempat perhentian bagi para turis yang mengunjungi Taroko National Park.

Kawasan yang Tenang dan Damai
Seporsi nasi dengan ayam tepung, tumis sayur, jamur dan irisan tahu menjadi menu makan siang gue dan hanya membayar NT 80 (sekitar Rp 19rb). Harga tersebut sangat murah menurut gue mengingat itu di kawasan wisata dan blusukan jauh di atas gunung.

Deretan Restoran di Tianxiang
Hmm....Yummy
Tianxiang benar-benar menawarkan keindahan yang luar biasa untuk dinikmati. Bergeser sedikit dari restoran tempat gue makan terdapat Pudu Suspension Bridge  dan jembatan tersebut mengarah/jalan menuju Tian Feng Pagoda dan Xiangde Temple.


Pudu Suspension Bridge Terlihat dari Atas
Pagoda dan Temple ini letaknya di atas bukit dan untuk mencapainya sudah tentu kita harus berjuang menanjak sampai ke puncak. Ketika berada di gerbang di kaki bukit gue meminta tolong seorang cewek untuk mengambil foto dan setelah ngobrol-ngobrol ternyata beliau berasal dari Malaysia. Ekspresi mukanya sedikit terkejut saat bertanya bersama siapa gue traveling ke Taiwan dan gue jawab sendirian. Dari wajahnya terpancar sedikit rasa tidak percaya dan gue bisa rasakan itu.  

Gerbang Menuju Temple
Mari Kita Mendaki
Namun setelah mengobrol beberapa menit suasana mencair dan kami bisa mengobrol dalam suasana persahabatan. Saat beliau berbagi cerita tentang keramahan warga Taiwan dan totalitas warganya dalam membantu para turis seketika itu juga langsung gue aminkan.

Butuh waktu selama beberapa puluh menit untuk mencapai Xiangde Temple dan yang pasti ngos-ngosan ketika tiba di sana sebagai akibat dari menanjak. Namun rasa lelah tersebut terbayar dengan suasana syahdu dan keheningan di sekitar temple. Tidak ada aktivitas keagamaan ketika gue tiba di sana dan gue bisa dengan leluasa untuk melihat-lihat suasana temple.

Xiangde Temple yang Tenang
Terdapat cafe kecil untuk beristirahat sejenak sembari merasakan ketenangan dan kedamaian di puncak bukit. Tempat ini sangat cocok bagi mereka yang ingin mencari inpirasi untuk menulis atau mencipta lagu. Tulisan inipun dihasilkan dari tempat sunyi dan tenang ini (boong banget hehehehe). Ingin rasanya berlama-lama di tempat ini.

View dari Teras Cafe
Siapa yang Tidak Terbius dengan Tempat Seindah  ini?
Dan akhirnya Pagoda Tian Feng bisa gue capai. Pagoda bertingkat 7 ini berada di bibir bukit dan begitu eksotis dilihat dari penjuru Tianxiang layaknya Pura Uluwatu di Bali yang berada di bibir tebing.

Pagoda Tian Feng
Namun sayang seribu kali sayang. Mimpi gue untuk mengunjungi Tunnel of Nine Turns - terowongan yang menembus pegunungan marmer - tidak kesampaian karena pada saat itu kawasan tersebut ditutup sementara bagi para pengunjung untuk pengecekan dari pengelola Taman Nasional.  

Akhirnya gue beralih ke kawasan Eternal Spring Shrine yaitu kawasan gunung batu di mana terdapat kuil dan sumber mata air yang mengalir sepanjang tahun. Aliran mata air ini membentuk air terjun yang sangat indah dan sering menjadi objek dalam lukisan-lukisan China.

Dari Kejauhan
Eternal Spring Shrine....Sip Markusip
Di dalam gunung batu ini terdapat monumen untuk mengenang jasa 226 orang veteran perang yang meninggal pada saat pembangunan jalan Central Cross-Island Highland pada kurun waktu 1956-1960.

Untuk mendaki gunung batu tersebut sampai ke puncak di mana terdapat kuil di puncak sudah terhubung dengan anak tangga yang dibuat bagi para pengunjung. Namun setelah mengetahui tinggi anak tangga yang harus dinaiki setinggi 2 KM gue mengurungkan niat tersebut dan hanya sampai pada sumber mata air  saja.

Tertantang untuk Mendaki Setinggi 2 KM?
Sumber Mata Air Abadi
Niat hati ingin mampir juga ke Swallow Grotto namun apa daya karena keterbatasan waktu terpaksa Dilewatkan. Gue harus mengejar shuttle bus yang berhenti di Eternal Spring Shrine pukul 4 sore untuk menuju Stasiun Hualien dan menumpang  kereta yang kembali menuju Taipei jam 5an.

Empat jam memang waktu yang singkat untuk menjelajah Taroko National Park karena masih banyak spot indah lain yang tidak sempat gue kunjungi.  Namun dari tempat yang sempat gue datangi cukuplah  untuk mewakili keindahan serta pesona Taroko dan menjadi tempat yang sangat wajib dikunjungi bagi siapapun yang datang ke Taiwan.

Ah Taroko....kedamaian tercipta di situ. Pesona keindahannya memang tak terbantahkan.

15 comments:

  1. Keren terowongan nya ... jadi mauuuuu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bangeeett......hehehe wajib dikunjungi kalo ke Taiwan :) Tks yah udah mampir.

      Delete
    2. This comment has been removed by a blog administrator.

      Delete
  2. bulsyeerettt,,,,, sendirian mas?
    untungnya ketemu teman malay shgga bsa mnta tlg fto,,,, hrhe ,,

    klo sya mentoknya b2,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup...saya sendirian karena lebih menikmati perjalanan sendirian, tidak ribet hehehe

      Delete
  3. Hi Mas,
    Saya Wiwid. InshaAllah berangkat ke taipei nya hari Sabtu ini.
    baguuus banget Taroko nyaaa, udah dimasukin ke itinerary juga nih hehe. pengen lebih lama di sana. kalo TRA nya ada yg berangkat lebih dari itu ga ya mas, dan kereta balik ke Taipei nya ada yg lebih dari jam 5 ga ya?

    Thanks!

    regards,

    Wiwid

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aaaakhhhh.... senangnya :) Sepertinya ada kereta yang balik dari Hualien ke Taipei di atas jam 5 sore, namun untuk pastinya coba Anda cek ke Taipei Station dan sebaiknya langsung beli tiket pp karena selain lebih murah juga untuk mendapat kepastian seat. Rute Hualien-Taipei termasuk rute yang ramai. Enjoy Taiwan!

      Delete
  4. Makasih mas info blog nya, dalam waktu dekat ini akan kesana, untuk bus shuttle nya lama gak ya nunggunya? Masih agak bingung utk eksplor Taroko ini, karena juga hanya sendirian kesana. Sewa mobil/taksi kayaknya kemahalan hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah..asik bener ke sana :) shuttle bus nya punya jadwal jamnya dan biasanya di brosur pas kita beli tiket tercantum. Jaraknya tidak terlalu lama. Harap diperhatikan jam2nya karena bus nya bener2 on time. Kalo ada partner mending sewa taksi jd bisa share cost atau cari2 temen di stasiun, tapi kalau sampe ga ada naik shuttle bus juga gpp cuma waktunya agak terburu2 krn hrs ikut jadwal berpindah ke spot yg lain di area Taroko. Have fun and enjoy Taiwan yah.

      Delete
  5. Replies
    1. Benar sekali, sungguh indah :) Terima kasih sudah berkunjung.

      Delete
  6. Pingiiinnnn....bgt...ksitu....kapan dtaipeii mulu boseen..

    ReplyDelete
  7. Wahh Thanks Infonya bro... Juli ini mau kesana deh.. wajib

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete