Wednesday, May 8, 2013

Tenggelam Dalam Gemerlap Kota Taipei

Taipei 101


Cuaca sejuk menyambut gue kembali ke Taipei tanggal 22 February 2013. Entah mengapa ada perasaan yang senang untuk kembali ke kota ini. Bayangan kebahagiaan itu telah gue rasakan sejak di dalam kereta THSR Kaoshiung – Taipei. Pukul 15.00 gue tiba di Taipei Main Station yang megah dan penumpang segera berhamburan keluar dari kereta menuju tujuan masing-masing.


Sesaat setelah keluar dari kereta gue tenggelam dalam keramaian Taipei Main Station ini. Gue menepi sejenak untuk membaca petunjuk yang gue bawa untuk menuju hostel yang telah gue pesan sebelumnya.   

Harus gue akui, Taipei Main Station ini merupakan stasiun terbesar bila dibandingkan dengan stasiun di negara lain yang pernah gue datangi. Betapa tidak, semua moda transportasi yang terdiri dari THSR, MRT dan TRA (Taiwan Railway Administration) semuanya terintegrasi di stasiun ini. Maka tidak heran setiap hari ratusan ribu penduduk Taipei memanfaatkan stasiun ini untuk melakukan perjalanan dan setiap kereta tiba entah itu THSR, MRT atau TRA gue saksikan pergerakan ribuan manusia yang lalu lalang.

Taipei Main Station yang Megah
 
Pergerakan Manusia yang Luar Biasa
Kembali gue harus menerima kenyataan tersesat di dalam stasiun saat mencari pintu keluar tujuan gue. Sumpah....pintu exit nya sangat banyak dan gue harus berjuang keras untuk mencari pintu exit yang tepat sesuai tujuan gue. Tak ada jurus yang lebih ampuh selain bertanya kepada warga lokal yang dengan sigapnya membantu gue memberi petunjuk lokasi yang gue tuju.

Aha....akhirnya gue melihat wajah Taipei sesungguhnya, wajah kota metropolitan seperti halnya kota-kota besar di Asia lainnya sesaaat setelah keluar dari Taipei Main Station. Tugas belum berakhir karena gue harus menemukan hostel tempat gue menginap selama berada di Taipei.    

Taipei di Pagi Hari



Wajah di Salah Satu Sudut Kota Taipei
Tidak susah untuk menemukan Taipei Backpacker Hostel ini. Hanya 5 menit berjalan kaki dari Taipei Main Station dan letaknya nyempil di balik hutan beton kota Taipei yang gemerlap. Tidak salah pilihan gue terhadap hostel ini karena merupakan hostel favorit pilihan para backpacker yang datang ke Taipei.

Taipei Backpacker Hostel Tampak Muka
Dengan harga NT 465/malam (sekitar Rp 158rb), gue menginap selama 4 malam di hostel ini dan menikmati fasilitas kamar dormitory dengan 8 tempat tidur, loker, kamar mandi di luar namun jumlahnya banyak sehingga tak ada kata antri, komputer dengan sambungan internet, mesin cuci, lemari es, air minum, dan microwave. Namun yang lebih penting letak hostel ini sangat strategis hanya 5 menit berjalan kaki ke Taipei Main Station dan juga terdapat Convenience Store 7 Eleven di dekat hostel.

Ranjang Gue Sebelah Kanan Bawah Deket Meja :)

Toiletnya Bersih....Sukak :)


Chiang Kai-Shek Memorial Hall

Chiang Kai-Shek Memorial  Hall (CKSMH) menjadi perhentian pertama gue di Taipei. CKSMH ini merupakan salah satu landmark kota Taipei yang berupa sebuah bangunan di tengah lapangan  atau tepatnya alun-alun di tengah kota Taipei dan diapit oleh 2 gedung kembar di sisi kiri (National Concert Hall) dan kanannya (National Theater).

Kemegahan Chiang Kai-Shek Memorial Hall
National Concert Hall
CKSMH ini dibangun untuk mengenang dan menghormati Alm. Chiang Kai-Shek founding father negara Taiwan. Beliau sempat menjadi Perdana Menteri Cina sebelum akhirnya terjadi perseteruan antara Partai Nasionalis (Kuomintang) melawan Partai Komunis Cina (PKC) tahun 1949 sehingga memaksanya melarikan diri dan mengungsi ke Pulau Formosa dan pada akhirnya mendirikan negara Taiwan di pulau tersebut serta memimpinnya hingga tahun 1975.
 
Pintu Gerbang masuk menuju lapangan ini sangat indah dan megah, menjadikan gerbang ini sebagai gerbang terindah yang pernah gue lihat. Betapa tidak, dengan tinggi mencapai 13.8 meter dan lebar 19.7 meter membuat gerbang indah sangat perkasa dan anggun.

Keren yah Gerbangnya....Juga Orangnya :)
Di dalam Memorial Hall yang terbuka untuk umum mulai pukul 9 pagi sampai 6 sore ini terdapat patung perunggu Chiang Kai-Shek, perpustakaan,  museum serta semua dokumentasi yang menampilkan kehidupan serta karir Chiang Kai-Shek di militer, partai serta pemimpin negara. Sejarah dan perjalanan Bangsa Taiwan juga ditampilkan di dalam gedung ini. Namun sayangnya saat gue datang sedang dilakukan renovasi sehingga tidak dapat masuk ke dalam.

Kebetulan gue datang ke tempat ini pada sore hari dan merupakan waktu yang sangat nyaman untuk berjalan-jalan di tengah lapangan dengan balutan cuaca yang dingin saat itu.  Yang menarik pada pukul 17.30 terdapat upacara penurunan bendera nasional Taiwan di tengah lapangan yang dilakukan oleh 2 orang pasukan penjaga sehingga menjadi atraksi wajib yang harus ditonton oleh para wisatawan.

Upacara Penurunan Bendera Nasional Setiap Sore
  
Siaaap....Graakkkk!!

Taipei 101

Satu lagi landmark kota Taipei yang hits yaitu Taipei 101 yang sangat asoy dinikmati sore hari menjelang senja. Menara ini terletak di Distrik Xinyi Taipei dan dapat dicapai melalui Stasiun MRT terdekat yaitu Taipei City Hall.

Taipei 101 di Senja Hari
Sesuai dengan namanya Taipei 101 merupakan bangunan yang terdiri dari 101 lantai dengan ketinggian mencapai 508M. Saat diresmikan pembukaannya tahun 2004, Taipei 101 ini tercatat sebagai gedung tertinggi di dunia dengan mengalahkan Menara Petronas di Malaysia (ketinggian 452M) dan akhirnya rekor yang disandang Taipei 101 sebagai gedung tertinggi di dunia ditumbangkan oleh Burj Khalifa di Dubai tahun 2007 (ketinggian 828M).

Saat ini menara Taipei 101 digunakan sebagai gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan dan dibuka untuk umum pukul 10 pagi sampai 10 malam.

Semula gue berhasrat untuk naik sampai ke lantai 89 yang merupakan tempat observatory dimana kita bisa melihat kota Taipei dari ketinggian. Namun saat tiba di loket di lantai 5, muka gue langsung mengkerut melihat harga tiket untuk naik ke lantai 89 seharga NT 450 (sekitar Rp 153rb). Dengan langkah teratur gue mundur mengurungkan niat untuk naik apalagi setelah melihat antrian pengunjung yang luar biasa membludak.
Ah...cukuplah memandang Taipei 101 dari luar dan masuk ke dalam sampai beberapa lantai saja dan tak usah memaksakan untuk naik sampai ke atas, begitu gue menghibur diri  sendiri. Yang penting sudah melihat secara langsung hehehehe.

Petunjuk ke Lantai Observatory

Akkkhh...Gak Jadi Naik dah :(

Sun Yat Sen Memorial Hall

Harus diakui negara Taiwan sangat menghormati dan menghargai para pemimpin negara mereka. Untuk mengenang jasa para pemimpin negara, mereka membangun beberapa memorial hall. Setelah Chiang Kai-Shek, Taiwan juga memiliki Sun Yat Sen Memorial Hall (SYSMH) yang dibuka setiap hari pukul 09.00-18.00.

Sun Yat Sen Memorial Hall Taipei

Sun Yat Sen merupakan Bapak Bangsa yang mendirikan Republik Cina pada tahun 1911 setelah menumbangkan Kekaisaran terakhir di Cina dari Dinasti Qing. Tahun 1923 beliau menjadi presiden pertama di Republik Cina sampai dengan tahun 1925 dan juga sekaligus sebagai pendiri partai tertua dalam sejarah modern Cina yaitu Partai Kuomintang (source:Wikipedia)

Dr. Sun Yat Sen Sang Founding Father

Didirikan tahun 1972 untuk mengenang jasa kepahlawanan Dr. Sun Yat Sen, SYSMH ini merupakan bangunan tunggal yang di dalamnya terdapat performance hall, exhibition center, multimedia theater, audio visual center, perpustakaan dan lecture hall.

Dikelilingi oleh lapangan yang luas serta taman yang indah menjadikan SYSMH ini sebagai bangunan yang agung dan megah. Sebuah Patung perunggu Dr. Sun Yat Sen dalam posisi duduk menghiasi taman di sekitar SYSMH.

Patung Dr. Sun Yat Sen di Taman SYSMH

Sementara di tengah bangunan utama juga terdapat patung Dr. Sun Yat Sen dalam ukuran raksasa  dalam posisi duduk yang dijaga oleh 2 orang pasukan penjaga di sisi depan kanan dan kiri mengapit patung raksasa tersebut.

 
Patung Perunggu Dr. Sun Yat Sen di Main Hall
Sama seperti halnya di Chiang Kai-Shek Memorial Hall, di SYSMH ini juga terdapat atraksi menarik yang membetot perhatian para turis yaitu upacara pergantian penjaga di depan patung raksasa Dr. Sun Yat Sen yang dilakukan setiap jam. Tiga puluh menit sebelum upacara dimulai pengunjung sudah memadati area yang sudah diberi pembatas dan beruntung gue mendapat posisi paling depan dan bisa dengan leluasa menyaksikan serta mengambil foto atraksi tersebut.

Upacara Pergantian Pasukan Jaga

Serah Terima Pasukan Jaga

Akhirnya gerimis mengantar kepergianku dari SYSMH di sore itu.........

2 comments:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete