Sunday, July 15, 2012

AYUBOWAN SRI LANKA Part 4 : Negombo yang Bersahaja






25 Mei 2012 Jarum jam terpaku di angka 7 ketika gue pamit dengan pemilik rumah untuk check out dari tempat tersebut di pagi hari untuk menuju kota Negombo yang merupakan kota persinggahan terakhir gue sebelum kembali ke Jakarta. Setelah sarapan pagi di sebuah kantin di pinggir jalan raya Dambulla-Arunadhapura, gue mencegat bus yang akan menuju Kurunegala. Tidak ada bus yang langsung menuju Negombo tetapi harus transit terlebih dahulu. Sebenarnya terdapat 2 rute yang bisa dijadikan pilihan yaitu Dambulla-Kandy-Negombo dan Dambulla-Kurunegala-Negombo. Tetapi gue memilih rute Dambulla-Kurunegala-Negombo karena selain rutenya berbeda dengan rute pada saat gue datang juga bisa melihat kota Kurunegala walaupun sekilas dan rute ini lebih cepat ketimbang rute yang transit di Kota Kandy.




Dambulla-Kurunegala ditempuh dalam waktu 1.5 jam dan ongkos yang dibayar sebesar Rs 100 (Rp 7,500). Seperti bis antar kota pada umumnya di Sri Lanka, sopir bis ini juga mengendarai bis dengan kondisi ngebut yang tentu saja membuat gue deg-degan kembali. Selama 1.5 jam gue tidak berani untuk tidur dan  mata ini tetap siaga.

Setiba di Kurunegala gue diturunkan di pinggir jalan karena bus akan melanjutkan ke Colombo dan gue bertanya kepada seorang polisi yang sedang bertugas di persimpangan jalan letak terminal bis Kurunegala karena gue akan melanjutkan perjalanan kembali dengan mencari bis jurusan Negombo. Untung letak terminal bus Kurunegala tidak begitu jauh dan dapat dicapai dengan berjalan kaki selama 10 menit. 

Bus jurusan Negombo yang gue tumpangi masih sepi penumpang sehingga gue harus menunggu hingga penumpang penuh baru kemudian bis berangkat. Sambil menunggu penumpang lain, banyak  pedagang asongan yang naik turun  ke dalam bis untuk menjajakan berbagai barang dagangan seperti makanan, minuman, buku dll seperti halnya kondisi bis di Jakarta.

Terminal Bis Kurunegala


Tarif bis Kurunegala-Negombo sebesar Rs 94 (Rp 7,050) dan ditempuh selama kurang lebih 2.5 jam. Sekitar pukul 12.00 gue tiba di kota Negombo dan berjalan menuju terminal bis dalam kota Negombo untuk mencari bis 905 yang melewati daerah tempat gue menginap yaitu Lewis Place. Seperti biasa bis harus menunggu penumpang hingga penuh dan tidak lama kemudian bis melaju di kota kecil Negombo menuju daerah Lewis Place. Tarif bis hanya Rs 20 (Rp 1,500) dan  20 menit waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tempat penginapan gue yaitu Marine Tourist Guest House yang terletak di 118 Lewis Place.

Letak guesthouse ini sangat strategis di pinggir jalan dan dilewatin oleh bis 905 sehingga sangat gampang untuk dicari. Sebuah penginapan yang sederhana namun sangat nyaman apalagi harganya sangat bersahabat dengan turis backpacker. Pemesanan kamar di guesthouse ini dilakukan secara online melalui situs Hostelworld.com. Harga kamar dormitory yang gue bayar sebesar Rs 1,000 ( Rp 75,000) dengan kapasitas  hanya terdiri dari 2 tempa tidur dalam satu kamar. Saat gue tiba di kamar gue tidak ada penghuni lain sehingga di hari itu gue hanya tinggal seorang diri. Hm...lumayan harga dormitory tapi fasilitas kamar  private.
Fasilitas yang tersedia berupa tempat tidur yang dilengkapi dengan kelambu. Hm...cukup unik memang (mungkin banyak nyamuk di malam hari) dan juga tersedia fan. Namun kamar mandi terletak di bagian luar kamar.








Guesthouse yang Nyaman



Dengan menumpang bis 905 kembali gue menuju Kota Negombo untuk  menjelajah dan melihat-lihat suasana kota. Kali ini gue hanya ditagih ongkos sebesar Rs 16 (Rs 1,200) untuk menuju Kota Negombo. Oh yah di Sri Lanka pada umumnya tarif bis ditentukan berdasarkan jarak. Jadi kita tinggal menyebutkan tujuan kita dan kita akan diberi secarik kertas yang mirip karcis yang tarifnya ditulis oleh sang kenek. Karena jaraknya yang begitu  dekat ke Bandara internasional Bandaranayake - pintu masuk menuju Colombo - kota ini menjadi tujuan transit sebelum para turis kembali ke negara mereka.


Sudut Kota Negombo


Karcis Bis Kota


Sekitar 70% masyarakat Sri Lanka memeluk agama Budha. Ada hal menarik yang gue amati  di Negombo dan juga kota-kota lainnya di Sri Lanka yaitu di setiap sudut kota atau di persimpangan jalan banyak terdapat patung Budha dan semacam altar yang dipergunakan oleh umat Budha untuk berdoa sejenak sembari lewat bahkan ada yang mempersembahkan bunga di altar tersebut.

Pojok Doa Umat Budha


Walaupun hanya berjumlah  sekitar 7% dari seluruh populasi, umat Kristen hidup berdampingan secara damai dengan  umat Budha di Sri Lanka dan di beberapa sudut kota dan persimpangan jalan mereka juga mendirikan patung Jesus, Santa Maria atau Santa/Santo (orang suci dalam agama Khatolik)  dengan altar kecil tempat umat Kristen berdoa sejenak.

Pojok Doa Umat Kristen


Gue sempat mampir ke salah satu gereja yang ada di Kota Negombo yaitu gereja khatolik Mahawidiya dengan bentuk arsitektur menarik dan terdapat goa Maria di situ tempat umat Khatolik berdoa. Namun sayang pada saat itu gereja tidak dibuka untuk umum sehingga gue tidak berkesempatan untuk melongok situasi di dalam.

Gereja Mahawidiya


Namun secara tidak sengaja gue menemukan gereja lain dengan ukuran yang lebih besar yaitu St. Sebastian katedral yang terletak di Sea Street yaitu jalan searah sebelum menuju Lewis Place tempat gue menginap. Dilihat dari bentuk bangunannya gereja ini sepertinya relatif masih baru dan gaya bangunannya juga bergaya gothic seperti gereja/katedral pada umumnya.

Katedral St. Sebastian


Lewis Place area di mana gue menginap merupakan pusat turis di Negombo seperti halnya Kuta/Legian di Bali. Di sepanjang jalan ini banyak tedapat hotel, hostel serta guesthouse dalam berbagai ukuran dan harga. Juga terdapat berbagai restoran, cafe, bar, pub, toko suvernir, toko perhiasan, minimarket, warnet, spa berderet di sepanjang kiri kanan jalan dan juga terdapat pantai yang indah sehingga mengukuhkan  area ini sebagai pusat turis di Negombo.

Lewis Place Negombo


Pantai Negombo hanya berjarak sekitar 40 M dari tempat gue menginap sehingga di sore hari gue sudah stand by bermain di pantai sambil menunggu matahari terbenam. Ada keasyikan dan kepuasan tersendiri ketika di pantai ini dapat bermain dan bercengkerama dengan anak-anak warga lokal dan berbagi cerita dengan ibu-ibu dari anak-anak tersebut. Seperti biasa mereka menyangka gue berasal dari Jepang, sama halnya dengan sekelompok anak-anak muda yang sedang bermain cricket di tepi pantai menyangka hal yang sama. Yah sudahlah memang takdir gue disangka berasal dari Jepang oleh berbagai warga Sri Lanka di tiap kota.



Pantai Negombo


Ah...tak terasa ini malam terakhirku berada di Sri Lanka dan gue habiskan waktu malam itu menyusuri jalan di Lewis Place sambil berburu suvernir-suvernir lucu dan teh khas Sri Lanka. Gue sempatkan untuk mengobrol-ngobrol dengan seorang supir tuktuk yang mangkal di depan penginapan dan memesan tuktuknya buat keesokan pagi menuju bandara. Sebelum masuk kamar gue ngobrol-ngobrol dulu dengan pemilik guesthouse di teras penginapan dan beliau  begitu antusias ketika gue bercerita tentang Indonesia dan  suatu saat beliau akan mengunjungi Indonesia.

26 Mei 2012 Pukul 05.00 pagi sopir tuktuk telah menunggu di depan penginapan, padahal sesuai  perjanjian gue akan dijemput jam 05.30. Tapi sang sopir bersikukuh akan tetap stand by pukul 5 pagi katanya takut terlambat.

Tuktuk melaju dengan gagahnya di kegelapan pagi menuju bandara dan 20 menit kemudian gue tiba di bandara dan membayar ongkos tuktuk sebesar Rs 600 (Rp 45,000). Suasana Bandara Internasional Colombo pagi itu sudah sangat ramai oleh calon penumpang yang akan berangkat.

Di terminal keberangkatan pemeriksaan barang bawaan penumpang sangat ketat. Tercatat pemeriksaan dilakukan sampai 3x yaitu pada saat masuk ruang keberangkatan, saat check in dan pada saat masuk ke ruang tunggu untuk boarding. Hufft....inilah pemeriksaan terketat yang pernah gue alami seumur-umur  melakukan traveling.

Terminal keberangkatan di Bandaranayake International Airport terdiri dari 2 lantai dan suasananya agak semerawut menurut gue. Kios-kios di lantai 1 tidak ditata dengan rapi sehingga berbaur dengan penumpang yang akan masuk ke ruang tunggu. Setelah melakukan check in gue bergegas menuju ruang tunggu yang saat itu antriannya  sangat luar biasa panjangnya untuk masuk ke pintu 4 di lantai 1. Ruang keberangkatan di lantai 1 terdiri dari pintu 1-4 dan di lantai 2 pintu 5-12.  

Terminal Keberangkatan Bandara Colombo


Saat pemeriksaan terakhir barang bawaan penumpang sebelum masuk ke ruang tunggu, selain barang bawaan discan, seluruh penumpang juga harus melepaskan ikat pinggang yang dipakai  yang mengandung unsur metal dan yang terakhir ini baru gue alami  selama gue terbang yaitu harus melepaskan alas kaki entah itu sandal atau sepatu. Hm....bukan main ketat dan repotnya. 

Ketika petugas keamanan melihat boarding pass yang gue pegang, beliau menolak  gue  untuk masuk ke ruang tunggu dan ketika gue tanya mengapa? Mereka menjawab nanti dan belum bisa sekarang dan gue diusir keluar dari antrian. Sial, sudah antri begitu panjang ketika mau masuk diusir pula. Akhirnya gue antri kembali karena belum mengerti mengapa tadi gue diusir dan ketika tiba di pemeriksaan untuk kedua kalinya gue diusir. Akhirnya dengan penasaran gue bertanya alasan pengusiran tersebut dan dijelaskan bahwa untuk masuk ke ruang tunggu harus menunggu pengumuman terlebih dahulu dan tidak bisa seenaknya bisa masuk. Hm...terasa aneh memang apalagi bila dibandingkan dengan di Jakarta, Singapore atau di negara lain kita bisa dengan bebas masuk ke ruang tunggu kapanpun asal kita sudah melakukan check-in tiket. 

Ternyata selidik punya selidik ruang tunggu keberangkatan di bandara ini terbatas sedangkan penerbangan sangat padat sehingga penggunaan ruang tunggu harus digilir. Maka tidak heran, penumpang baru boleh masuk ke ruang tunggu 30-45 menit sebelum boarding setelah mendapat pengumuman terlebih dahulu. Akhirnya sambil menunggu pengumuman masuk ke ruang tunggu gue naik ke lantai 2 mencari sarapan pagi sambil menghabiskan sisa-sisa uang Rupee yang masih ada di dompet. 

Akhirnya Pukul 08.15 pesawat Air Asia AK 1268 lepas landas menuju Kuala Lumpur untuk transit selama 4 jam sebelum gue kembali menuju Jakarta menggunakan AK 1388 pukul 19.00. 

Ah.......Sri Lanka memang terlalu indah untuk dilupakan.



EXPENSES TO SRI LANKA MAY 21-26, 2012



             
DATE NO DESCRIPTION CURRENCY  ORIGIN   EX RATE   IDR 
             
21-Mei 1 Taxi + Toll to airport               82.000
  2 Airport tax Soekarno Hatta             150.000
  3 Mineral water @LCCT MYR           2,10        3.000           6.300
             
    SUB TOTAL             238.300
             
22-Mei 1 Mc'D (breakfast Big Mac+hot tea) LCCT MYR         11,10        3.000         33.300
  2 Mineral water (Air Asia) MYR           3,00        3.000           9.000
  3 SIM Card at Colombo airport LKR            250,00             75         18.750
  4 Bus from airport to Fort Station LKR         70,00             75           5.250
  5 Train to Kandy (1st class) LKR        360,00             75         27.000
  6 Tuk tuk from Fort to Mt. Lavinia LKR        560,00             75         42.000
  7 Tropic Inn 1 night LKR     1.750,00             75       131.250
  8 Lunch (vegetarian rice) LKR        220,00             75         16.500
  9 Entrance fee Gangaramaya temple LKR        125,00             75           9.375
  10 Donation to Gangaramaya temple LKR        100,00             75           7.500
  11 Tuktuk rent for city tour LKR     3.000,00             75       225.000
  12 Mineral water (2) LKR         90,00             75           6.750
  13 Dinner LKR        330,00             75         24.750
             
    SUB TOTAL             556.425
             
23-Mei 1 Tuk tuk to Fort Station LKR        500,00             75         37.500
  2 Tuk tuk from Kandy Station to guesthouse LKR        200,00             75         15.000
  3 Lunch KFC (briyani rice, french fries,manggo) LKR        360,00             75         27.000
  4 Bus to Botanical Garden (pp) LKR         32,00             75           2.400
  5 Mineral water at Botanical Garden LKR         50,00             75           3.750
  6 Entrance fee Botanical Garden LKR     1.100,00             75         82.500
  7 Mineral water + orange juice at Clock Tower LKR         65,00             75           4.875
  8 Toilet LKR         10,00             75              750
  9 Tuktuk to Budha Statue (pp) LKR        300,00             75         22.500
  10 Entrance fee Bahiravakanda Budha Statue LKR        200,00             75         15.000
  11 Entrance fee Budha Tooth Relic Temple LKR     1.000,00             75         75.000
  12 Donation LKR        200,00             75         15.000
  13 Sandal booth LKR         20,00             75           1.500
  14 Internet cafe LKR        120,00             75           9.000
  15 Dinner @Queens Hotel (Fish Fried Rice+MW) LKR        365,00             75         27.375
  16 Kandy City Mission guesthouse 1 night LKR        900,00             75         67.500
  17 Mineral water LKR         50,00             75           3.750
             
    SUB TOTAL             410.400
             
24-Mei 1 Breakfast (bread+mineral water) LKR         85,00             75           6.375
  2 Bus to Goodshed bus stand LKR           9,00             75              675
  3 Bus to Dambulla LKR         94,00             75           7.050
  4 Sujatha Lodge Dambulla 1 night LKR     1.200,00             75         90.000
  5 Mineral water (2) LKR         80,00             75           6.000
  6 Lunch (chicken fried rice+cola) LKR        240,00             75         18.000
  7 Golden Temple Entrance Fee LKR     1.300,00             75         97.500
  8 Sandal booth LKR         25,00             75           1.875
  9 bus from Golden Temple to Clock Tower LKR         10,00             75              750
  10 Tuktuk to Sigiriya LKR     1.700,00             75       127.500
  11 Sigiriya entrance fee USD         30,00        9.400       282.000
  12 Guide tips USD         20,00        9.400       188.000
  13 Mineral water (2) LKR        100,00             75           7.500
  14 Toilet in Sigiriya LKR         20,00             75           1.500
  15 Internet cafe LKR        100,00             75           7.500
  16 Mineral water (2) LKR         70,00             75           5.250
  17 Dinner (fried rice+mineral w+Milo+Kobes) LKR        285,00             75         21.375
             
    SUB TOTAL             868.850
             
25-Mei 1 Breakfast (bread+hot tea) LKR        100,00             75           7.500
  2 Bus to Kurunegala LKR        100,00             75           7.500
  3 Bus to Negombo LKR         94,00             75           7.050
  4 Bus to Lewis Place LKR         20,00             75           1.500
  5 Marine Touris guest house Negombo LKR     1.000,00             75         75.000
  6 Bus from guest house to Negombo city LKR         16,00             75           1.200
  7 Lunch (vegi cowfis+salad fruit+mineral water) LKR        455,00             75         34.125
  8 Sri Lankan tea LKR        455,00             75         34.125
  9 Bus from bus stand to Sea Street LKR         12,00             75              900
  10 internet cafe LKR        150,00             75         11.250
  11 Mineral water (2) + sprite LKR         90,00             75           6.750
  12 Dinner (sea food noodle + cola) LKR        500,00             75         37.500
  13 Souvernir LKR        350,00             75         26.250
             
    SUB TOTAL             250.650
             
26-Mei 1 Tuktuk from guest house to airport LKR        600,00             75         45.000
  2 Breakfast @Colombo airport (burger+juice) LKR        360,00             75         27.000
  3 Lunch @LCCT (nasi lemak+mineral water) MYR         13,90        3.000         41.700
  4 Transport from airport to home (Damri+busway)               23.500
             
    SUB TOTAL             137.200
             
    TOTAL EXPENSES           2.211.175
    Air Asia Ticket CGK-KUL (pp)             431.000
    Air Asia Ticket KUL-CMB (pp) MYR        392,00        3.000     1.176.000
    Sri Lanka Visa             210.000
             
    GRAND TOTAL           4.028.175
























































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































No comments:

Post a Comment