Wednesday, July 31, 2013

Selalu ada yang Baru di Singapore dan mengintip Legoland di Johor




Kalau ditanya negara mana yang tidak bosan-bosannya untuk gue kunjungi, gue akan menjawab Singapore. Entah kenapa negeri mungil ini tidak pernah kehilangan daya pikatnya untuk didatangi  walau hanya untuk menghabiskan akhir pekan di sana . Negeri yang bersih, rapi, teratur dan disiplin ini selalu menawarkan pesona yang tak pernah habis-habisnya. Tanggal 19-21 April 2013 kemarin gue kembali lagi ke negeri ini sekadar untuk ber weekend getaways.

Sama halnya ketika trip gue ke Makassar di Bulan Maret, trip ke Singapore di Bulan April ini juga sempat terancam batal karena untuk rute kembali SIN-CGK gue menggunakan maskapai Batavia Air yang akhirnya bangkrut. Rute CGK-SIN gue menggunakan maskapai Valuair dengan harga promo “hanya” Rp 100rb yang gue beli pada saat pameran. Beruntung akhirnya tiket Batavia air dapat diganti dengan tiket dari maskapai Tiger Airways tanpa ada tambahan biaya.

Saat mendarat di Bandara Changi tanggal 19 April, untuk kesekian kalinya gue dipanggil petugas imigrasi untuk diperiksa. Setelah pemeriksaan selesai dan tidak ada masalah apa-apa, gue bertanya kepada petugas imigrasi permasalahan yang terjadi pada paspor gue. Ternyata setelah dijelaskan nama yang tertera di paspor gue hanya satu kata dan banyak nama yang mirip dengan nama gue sehingga petugas imigrasi harus mengecek ulang untuk memastikan kalau paspor gue tidak termasuk dalam paspor yang bermasalah.

Ketika gue tanya apakah perlakuan ini akan gue terima terus seumur hidup saat gue masuk  ke Singapore? Mereka menjawab “iya”.  “Sebaiknya you ganti nama saat balik ke Indonesia nanti” kata petugas tersebut. Huuffft...sialan seenaknya menyuruh gue untuk mengganti nama!!

Cuaca di Singapore cerah dan tidak terlalu panas di Bulan April saat gue meninggalkan Bandara Changi menuju kawasan Bugis tempat gue menginap selama 2 malam. Tidak sulit untuk menemukan ABC Hostel di antara deretan gedung-gedung bertingkat sepanjang Stasiun MRT Bugis dan Kubor Street lokasi dimana hostel berada.

Penampakan ABC Hostel di Kubor Street
Gue menduga sepertinya pemilik ABC Hostel ini orang indonesia karena pada saat melakukan pemesanan kamar melalui email, gue diminta untuk melakukan pembayaran uang muka sebesar 10% dan ditansfer ke rekening bank lokal Indonesia (BCA atau Mandiri) dan nama pemilik rekening tersebut adalah warga Indonesia.

Harga kamar dormitory untuk kapasitas 8 orang adalah SGD 20/malam. Kamarnya cukup nyaman menggunakan AC dan colokan listrik tersedia di setiap tempat tidur masing-masing 3 slot colokan. Namun yang agak kurang menurut gue yaitu ukuran kamarnya sangat sempit dan loker yang tersedia untuk menyimpan barang ternyata gemboknya harus bawa sendiri dan tidak disediakan oleh pihak hostel. Agak aneh menurut gue apa iya pengunjung berpikir untuk membawa gembok saat melakukan perjalanan? Apalagi hal ini tidak disampaikan terlebih dahulu pada saat melakukan pemesanan kamar.

Kamar mandi tersedia di luar kamar dan jumlahnya lumayan banyak sehingga tidak perlu antri.  Sarapan pagi juga disediakan berupa roti tawar dengan berbagai pilihan toping + kopi/teh dan tamu bebas untuk mengambil sesuka hati.

Saatnya menjelajahi Singapore dan mendatangi tempat-tempat baru yang belum gue kunjungi. SEA Aquarium yang hadir bulan Desember 2012 adalah tempat pertama yang gue datangi. SEA Aquarium ini mengklaim dirinya sebagai akuarium terbesar di dunia.

SEA Aquarium
SEA Aquarium terletak di dalam komplek Resort World Sentosa (RWS) dan bersebelahan dengan arena bermain Universal Studio Singapore (USS). Harga tiket masuk untuk dewasa sebesar SGD 29 (Rp 232b). Namun gue mendapatkan harga tiket SGD 25 (Rp 200rb) karena membeli saat acara travel fair di Jakarta sebulan sebelumnya.

Akuarium ini sangat luas dan dibagi menjadi 10 zona dalam 49 habitat dan 800 spesies hewan laut. Zona tersebut yaitu Strait of Karimata and Java Sea, Strait of Malacca and Andaman Sea, Bay of Bengal and Laccadive Sea, Ocean Journey, Open Ocean, Arabian Gulf and Arabian Sea, Red Sea, East Africa, South China Sea, dan Shark Seas.

Sebelum menuju ke komplek akuarium, pengunjung dapat menikmati suasana The Maritime Experiential Museum yang menyajikan sejarah dunia maritim di Asia dan memamerkan lebih dari 400 obyek langka. Terdapat replika kapal dengan ukuran aslinya yang dipergunakan  Laksamana Cheng Ho saat melakukan The Maritime Silk Route dan singgah di 8 pelabuhan besar pada masa itu di Asia, Timur Tengah dan Afrika yaitu Quanzhou (China), Qui Nhon (Vietnam), Palembang (Indonesia), Melacca ( Malaysia), Galle (Sri Lanka), Calcutta (India), Muscat (Oman) dan Malindi (Kenya). Di sisi depan kapal terdapat layar raksasa yang menampilkan visual perjalanan dari Laksamana Cheng Ho. 

Replika Kapal Laksamana Cheng Ho
Harus diakui SEA Aquarium sangat luar biasa baik dari segi ukuran maupun dari segi koleksinya. Di setiap zona menampilkan satwa dan biota laut yang berbeda. Zona favorit gue yaitu di Zona 4 yaitu Ocean Journey dimana dapat disaksikan satwa lumba-lumba hidung botol di dalam akuarium raksasa. Tapi gue sempat berpikir dan merasa prihatin karena lumba-lumba tersebut dipelihara dalam akuarium yang untuk ukuran satwa tersebut sangatlah terbatas. Bukankah seharusnya habitat mereka di lautan lepas?

Lucu Namun Sekaligus Kasihan
Memasuki setiap zona yang ada dan menyusuri setiap lorong membawa gue pada petualangan seru sembari menyaksikan kehidupan satwa laut dengan berbagai keunikan dan keajaibannya. Ocean Dome juga tak kalah seru yang menyajikan panorama 1800 habitat di samudra terbuka  dan memiliki kubah akrilik bawah air terbesar di dunia dengan diameter 9m.

Ocean Dome
Petualangan seru di SEA Aquarium ini mengantarkan gue pada Ocean Gallery di zona 5 Open Ocean yang merupakan akuarium terbesar di sini dengan berbagai macam jenis koleksi ikan di dalamnya seperti hiu macan tutul, goliath grouper, Napoleon Wrasse dan Pari Manta. Wow...sungguh luar biasa yang membuat gue sampai berdecak kagum.

Ocean Gallery
Tak ada kata bosan berjam-jam berada di tempat ini karena memang sungguh spektakuler koleksi dan suasananya. Rasanya enggan beranjak keluar apalagi saat berada di zona 10 Shark  Seas yang merupakan habitat predator laut yang mengagumkan. Berbagai jenis spesies ikan hiu dapat disaksikan di sini seperti hiu martil, hiu silvertip, hiu sandbar dll.

Shark Seas
Lagi Mager :)
Atraksi baru lain di Singapore yang menarik yang sempat gue datangi yaitu  OCBC Garden by the Bay. Terletak di seberang persis Marina Bay Sands, taman ini merupakan ruang hijau  baru yang sangat menakjubkan di Singapore yang dibagi dalam 3 area yaitu Bay South, Bay East dan Bay Central.

Gardens by the Bay
Berbagai tema terdapat di dalam taman ini seperti Chinese Garden, Mediterian Garden, Japanese Garden, Cactus Garden, Orchid Garden serta Flower Garden dengan berbagai spesies pohon dari seluruh dunia. Koleksi tanaman di taman ini mencapai jutaan spesies.

Untuk menikmati Outdoor Gardens, pengunjung tidak dipungut biaya namun  jika ingin masuk ke dalam taman dengan berbagai tema dipungut biaya sebesar SGD 3-5.

Menurut gue, taman ini pas dikunjungi saat malam hari karena pemandangannya yang sungguh luar biasa indah dengan special lighting yang dipasang pada 16 supertrees yaitu taman vertikal yang menjulang tinggi  dan disertai dengan alunan musik yang menggema di seantero taman sehingga memberikan keindahan serta atraksi yang sungguh menarik.

Cantik yah..?
Pengunjung dapat naik hingga ke atas supertrees dengan dipungut sejumlah biaya yang berkisar SGD 3-5 dan disediakan jalan melingkar yang mengelilingi supertrees untuk menikmati pemandangan taman dari ketinggian dan pengunjung juga dapat memandang hingga ke laut lepas.

Aah....selalu saja ada yang baru di Singapore. Entah apa lagi yang akan dibuat Singapore tahun depan seandainya gue datang kembali.

‘Kepo’ Sejenak ke Legoland Johor

Seperti tak ingin kalah dari tetangganya yang memiliki Universal Studio Singapore (USS), Malaysiapun memboyong Legoland ke negeri mereka untuk menyaingi kepopuleran dari USS. Taman Bermain (Theme Park) yang baru dibuka pada September 2012 ini berlokasi di Nusa Jaya (Johor).

Mumpung sedang berada di Singapore dan jarak ke Johor (Malaysia) yang hanya sepelemparan kolor, gue sempatkan menyeberang ke Johor untuk mengintip seperti apa  Theme Park Legoland itu. Saat ini di seluruh dunia Legoland hanya terdapat di Amerika (California dan Florida), Denmark, Jerman, Inggris dan Malaysia.

Untuk menuju Legoland dari Singapore sangat mudah dan gampang. Dengan menggunakan moda transportasi bus kita dapat naik melalui Boon Lay atau Jurong East. Gue sendiri naik melalui Jurong East yang letak terminalnya bersebelahan dengan stasiun MRT Jurong East.  Bus Causeway Link No. CW3/CW4 yang sering disebut dengan Yellow Bus ini sangat nyaman dan tarif sekali jalan sebesar SGD 4 dengan durasi keberangkatan bus setiap jam.

Bus Causeway Link CW3 ke Johor
Hanya dalam waktu 30 menit bus sudah tiba di Tuas Second Link yang merupakan gerbang terakhir Negara Singapore sebelum keluar dan masuk ke wilayah Negara Malaysia. Di Tuas Second Link ini terdapat komplek CIQ (Customs, Immigration and Quarantine) untuk pemeriksaan paspor sebelum keluar wilayah Singapore.

Sesaat setelah bus berhenti di depan gedung CIQ, penumpang langsung berhamburan turun bahkan ada yang berlari-lari  menuju counter imigrasi. Selidik punya selidik ternyata mereka tidak mau ketinggalan bus yang ditumpangi sebelumnya untuk melanjutkan perjalanan kembali menuju gerbang perbatasan Malaysia sehingga membuat mereka saling berebut untuk mendapat antrian paling depan di imigrasi.

Gue termasuk salah satu penumpang yang ditinggal bus setelah pemeriksaan paspor karena gue tidak tahu di platform nomor berapa Yellow Bus diparkirkan. Setelah mencari kesana kemari akhirnya ketemu lokasi platform dan terpaksa gue harus menunggu kedatangan Yellow Bus selanjutnya. Sebenarnya penumpang tidak perlu khawatir ketinggalan bus karena kita dapat menumpang bus selanjutnya yang datang dan dapat naik tanpa perlu membayar lagi asal kita dapat menunjukkan potongan tiket yang kita beli sebelumnya.

Gerbang imigrasi Malaysia ditempuh hanya sekitar 10 menit setelah melintasi sebuah jembatan di atas sungai yang menjadi penanda batas kedua negara. Keluar dari gedung imigrasi telah menunggu berbagai bus menuju berbagai jurusan di Johor. Untuk mencapai Legoland dapat menggunakan Yellow Bus kembali No. JPO2 yang menuju Johor Premium Outlet (Pusat Perbelanjaan hits di Johor) dan melewati Legoland. Tarif bus sekali jalan MYR 2. Lokasi Legoland sendiri berada di daerah pinggiran di kawasan Nusa Jaya yang dulunya bekas area kebun kelapa sawit.

Batas Negara
Sebenarnya dari Singapore terdapat bus langsung  menuju Legoland yang dioperasikan oleh WTS Tour and Travel dengan Meeting Point di sekitar Singapore Flyer. Namun untuk naik bus ini harus reservasi terlebih dahulu dengan waktu operasional yang terbatas.  Tarif yang dikenakanpun lebih mahal yaitu SGD 20 (pp).

Gue tiba di Legoland pukul 09.30 dan ternyata kepagian karena gerbang masuk baru dibuka pukul 10.00. Harga tiket masuk Legoland yaitu RM 140 (Rp 448,000) namun bila tiket dibeli secara online maka akan mendapat diskon sebesar 20% menjadi RM 112 (Rp 358,400).

Welcome to Legoland
Memasuki kawasan Legoland seolah membangkitkan kembali kenangan masa kecil saat mengalami bermain dengan alat permainan yang bernama lego. Tentu tidak asing bagi yang pernah main permainan ini  yang berupa bongkah plastik kecil yang dapat disusun membentuk berbagai macam objek seperti mobil, pesawat, rumah, robot dll.

Yang menakjubkan hampir sebagian besar dari miniatur atau patung dibuat dari mainan lego!! Bisa dibayangkan berapa banyak lego yang dibutuhkan untuk membentuk berbagai macam objek yang terdapat di dalam area Legoland ini.

Pengunjung yang datang ke tempat ini tidak cuma hanya melihat miniatur-miniatur serta berbagai objek lainnya namun juga terdapat berbagai macam arena permainan baik untuk anak-anak maupun dewasa. Terdapat lebih dari 40 macam permainan, pertunjukan dan atraksi yang dapat dinikmati di Legoland.

Taman Bermain Legoland dibagi menjadi 7 area yang menyajikan wahana permainan dan atraksi yang berbeda-beda yaitu The Beginning, Lego Technic, Lego Kingdoms, Imagination, Land of Adventure, Miniland dan Lego City.

Lego Kingdoms
Lost Kingdom Adventure
Tidak banyak wahana permainan yang gue coba karena wahana permainan untuk orang dewasa memang tidak terlalu banyak dan kebanyakan untuk anak-anak. Wahana permainan yang gue coba yaitu Observation Tower dimana kita dibawa naik di ketinggian untuk melihat kasawan Legoland secara keseluruhan dari atas.

Lego Studio 4D merupakan salah favorit gue di Legoland ini. Studio yang menampilkan film 4 dimensi ini menyajikan film yang berbeda setiap jam. Karena gak mau rugi gue tonton semua film yang ada dengan mengantri sebanyak 4x bolak balik hehehehe.

Lego Studio 4D
Project X yang berupa permainan roaler coaster kurang begitu seru karena tikungan dan putarannya kurang begitu menantang. Begitu juga Lost Kingdom yang berupa permainan menembak dengan sinar laser dari mobil yang berjalan kurang begitu memacu adrenalin.

Project-X
Namun gue sangat terkesan di area Miniland yang menampilkan berbagai miniatur bangunan terkenal di 17 negara Asia. Semua miniatur tersebut dibuat dari susunan lego dengan perbandingan 1:20 yang nyaris setinggi tubuh manusia dewasa. Berbagai miniatur yang ada seperti Petronas Tower, Merlion, TAJ Mahal, Angkor, Wat Arun, Mesjid Sultan Abu Bakar, Kuala Lumpur International Airport dll semuanya terbuat dari susunan lego!!. Sungguh luar biasa dan mengagumkan.

Petronas Tower di Miniland
TAJ Mahal
Angkor
 
Kuala Lumpur International Airport
Secara keseluruhan gue lebih menyukai USS karena wahana untuk orang dewasa lebih banyak, namun untuk sarana edukasi dan permainan untuk anak-anak Legoland cocok sebagai tempat rekreasi dan belajar.

Memang setiap theme park memiliki keunggulan dan keistimewaan masing-masing......

9 comments:

  1. Bro...waktu balik masuk ke Singapore dari Legoland, ente kena periksa imigrasi lagi di officenya atau engga?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bro gue kena periksa dan diinterogasi lagi sampe gue ketinggalan bus :(

      Delete
    2. waduh...kok sama ya....aku padahal pakai superior coach dari Lavender, akhirnya naik bus kuning CW 2 turun di Bugis, namaku juga 1 suku kata saja, ane tanya ke org yg biasa urus passport, katanya dia sih solusinya mengajukan pergantian nama pada passport, katanya sih bisa gan, cuma kena biaya lagi.

      Delete
    3. iya emang bisa diurus lagi di imigrasi cuma saya nya males ngurusnya takutnya berimbas ke dokumen yang lain (KTP, akte lahir, dokumen rekening bank dll).

      Delete
    4. This comment has been removed by a blog administrator.

      Delete
    5. This comment has been removed by a blog administrator.

      Delete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  3. Bagi saya cerita mas ini bisa jadi panduan bagi kami apabila kami nanti travelling ala backpacker, nice sharing and very usefull to us. Izin simpan catatan perjalanannya ya gan, sy simpan di meno memo penting. Thanks ya atas sharing menariknya.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete