Wednesday, April 10, 2013

Melesat bersama “Shinkansen” Taiwan

Bullet Train THSR (photo from : news.cnet.com)


Pernah merasakan melesat bersama kereta peluru Jepang “Shinkansen”? atau “TGV” nya Paris? Gue belum pernah dan sudah lama kepengen banget buat mencobanya. Walaupun belum mencobanya langsung ke Jepang dan Eropa sebagai “rumah”nya kereta peluru, namun di Taiwan gue merasakan kereta peluru ini yang di Taiwan dikenal dengan nama THSR (taiwan High Speed Rail).


Ceritanya gue baru tiba di Taipei dari Jakarta tgl 20 February kemarin. Dan sesuai dengan itinerary yang dibuat dari Jakarta sengaja gue tidak langsung tinggal di Taipei tetapi menuju wilayah Taiwan Selatan sebagai perhentian pertama tepatnya di kota Kaoshiung.

THSR yang beroperasi sejak tahun 2007 ini melayani jalur dari utara ke selatan dan singgah di 8 stasiun yaitu Taipei, Banciao, Taoyuan, Hsinchu, Taichung, Chiayi, Tainan, dan Zuoying (Kaoshiung). Kaoshiung merupakan kota terbesar no 2 di Taiwan setelah Taipei dan kota pelabuhan internasional terbesar di Taiwan.   
Peta Jalur THSR

Setiba di bandara Taoyuan di pagi hari yang dingin (temperatur saat itu berkisar 13 derajat celsius), gue langsung menuju loket shuttle bus “UBUS” untuk membeli tiket seharga NT30 (sekitar Rp 10,200)  menuju Taoyuan Station. Dengan ukuran bus yang besar dan nyaman perjalanan ke Taoyuan Station ditempuh selama lebih kurang 20 menit.

Airport Shuttle Bus "UBUS"
Taoyuan Station ini membuat mata gue terbelalak dan mulut gue menganga. Betapa tidak walaupun sebutannya HSR Station namun kondisinya lebih mirip bandara karena sangat bagus dan mewah. Sejenak gue lupa karena belum memiliki tiket menuju Kaoshiung karena gue sangat menikmati stasiun ini dengan kemewahan dan keramaiannya.

Taoyuan Station yang cantik
Harga tiket HSR rute Taoyuan-Kaoshiung NT1,330 (sekitar Rp 450,000) untuk kelas standar (tersedia juga harga tiket kelas bisnis) dengan waktu tempuh 1 jam 40 menit untuk jarak yang terbentang sepanjang 283KM. Lebih mahal memang namun lebih cepat bila dibandingkan  menggunakan kereta biasa yang ditempuh dalam waktu  sekitar 5 jam. Ya memang ada harga ada rupa.

Tiket THSR Taoyuan-Kaoshiung seharga NT 1,330
Kereta tiba dan berangkat tepat waktu. Sesuai dengan waktu yang tertera di tiket kereta akan tiba pukul 08.21 pagi dan saat gue lihat ke arah papan penunjuk waktu, kereta benar-benar tiba pukul 08.21 dan penumpang masuk dengan tertib. Hanya sesaat kereta berhenti dan segera berangkat kembali sehingga memupuskan harapan gue untuk beraksi di depan kereta peluru tersebut. Hanya moncong kereta yang sempat gue foto dengan terburu-buru.

Kondisi kereta sangat bersih dan nyaman dengan desain interior mirip kabin pesawat. Formasi tempat duduk dalam kereta 2-3 dan gue mendapat tempat duduk yang 3 kursi. Kereta melaju dengan kecepatan 289 KM/jam. Sungguh nyaman memang naik kereta  peluru ini. Walaupun melaju dengan kecepatan tinggi namun goncangannya nyaris tidak terasa di dalam kereta. Wuus....wuuss...wuusss. Benar-benar gue acungin 2 jempol dah untuk nih kereta.

Interior THSR Mirip Pesawat
Sambil mengisi waktu perjalanan,  naluri kepo gue bekerja “menginspeksi” isi dalam kereta. Dimulai dari toilet yang ketika gue inspeksi kondisinya mirip dengan toilet di dalam pesawat hanya dari segi ukuran toilet di kereta ini lebih luas dan tentunya toilet ini sangat bersih.

Di samping toilet terdapat vending machine dan kita bisa bebas memilih minuman yang diinginkan. Sudah pasti bayar tentunya!! Hehehe. Tak ada yang gratis di kereta ini kecuali jaringan WIFI nya melesat kencang mengikuti kereta yang berjalan.

Vending Machine di dalam THSR
Bagaimana seandainya jika di dalam kereta kita merasa lapar dan haus? Jangan khawatir, akan ada penjual  makanan dan minuman yang menggunakan kereta dorong kecil yang berkeliling ke setiap gerbong. Harga barang yang dijual sedikit di atas harga 7/11. Gue sempat membeli air mineral ukuran 600 ml dengan harga NT 25 (sekitar Rp 8,500). Dan di depan tempat duduk tersedia tempat makan layaknya seperti di pesawat.

Dipilih...dipilih
Meja Makan Mirip di Pesawat
Memperhatikan warga lokal di dalam kereta dengan segala aktivitas mereka merupakan momen yang gue suka. Mulai dari memperhatikan sikap berbicara mereka, gadget yang mereka mainkan sampai makanan apa yang mereka makan gue kepo-in satu persatu termasuk mengintip seorang ibu di sebelah gue yang tampak asyik memainkan Ipad-nya. Di Taiwan terdapat kebiasaan yang berlaku umum yaitu jangan memasang ring tone mobile phone dengan suara yang keras/kencang apalagi di kereta atau bis jarak jauh karena mereka sangat menghargai penumpang lain yang ingin beristirahat.

Pinjam dong bu Ipad-nya
Pukul 10 tepat kereta tiba di Stasiun Zuoying di kota Kaoshiung. Akhh...tak henti-hentinya gue histeris. Gila....stasiun ini bagus banget. Jangan bayangkan stasiun kereta yang kumal, kotor dan jorok seperti halnya di negara kita. Walaupun namanya stasiun kereta namun kedudukannya setara dengan bandar udara.

Zuoying Station Kaoshiung
Untuk sesaat gue berhenti sejenak untuk menikmati arsitektur stasiun Zuoying ini. Dengan jarak atap yang begitu tinggi dengan kerangka baja yang kokoh, stasiun ini terasa lega dan nyaman.  Dinding kaca di setiap sisi stasiun memberi penerangan alami di dalam lobby. Rasanya betah berlama-lama di dalam stasiun ini.

Tinggal berjalan berpindah gedung gue tiba di Stasiun MRT Kaoshiung yang terintegrasi dengan stasiun HSR untuk berpindah ke MRT menuju Bravo Relax Hostel tempat gue  tinggal di Kaoshiung selama 3 hari.

Dari Kaoshiung gue bergerak kembali menuju Taipei tanggal 22 February dengan  menggunakan kereta peluru ini lagi pukul 13.30. Harga tiket Kaoshiung-Taipei NT1,490 (sekitar Rp 506,600) dengan jarak tempuh 1 jam 35 menit. Oh yah transaksi pembayaran untuk pembelian tiket peluru ini juga bisa menggunakan kartu kredit.

Tiket THSR Kaoshing-Taipei Seharga NT 1,490
Pukul 15.06 kereta tiba di kota kosmopolitan Taipei. Stasiun Taipei ini merupakan stasiun terbesar di Taiwan. Keluar dari kereta gue kaget bukan kepalang. Betapa tidak suasana stasiun sangat ramai dengan mobilitas umat manusia yang lalu lalang. Sesaat gue merasa seperti anak hilang di tengah keramaian dan tidak tahu harus kemana....

Karena merupakan pusat dari stasiun di Taiwan, Stasiun Taipei mengintegrasikan sarana transportasi HSR, MRT dan TRA (Taiwan Railway Administration/kereta biasa) dalam satu stasiun sehingga tidak heran jika pergerakan umat manusia di tempat ini sangat luar biasa setiap harinya. Apalagi di samping bangunan induk stasiun terdapat 2 terminal bus utama Taipei jadi bisa dibayangkan betapa hingar bingarnya area ini.

Gue harus bertanya beberapa kali kepada petugas karena terus terang gue bingung untuk mencapai pintu keluar. Ada banyak sekali pintu exit yang terdapat di dalam stasiun dan untuk mencapai lobby stasiun lumayan jauh karena ukuran stasiun ini memang sangat luas.

Akhirnya gue berhasil juga mencapai lobby utama Stasiun Taipei setelah dilanda kebingungan yang luar biasa.Wow...ini gue lagi berada di dalam mall atau stasiun kereta sih? Begitu pikirku sesaat setelah tiba di lobby stasiun. Stasiun ini sangat megah dan luar biasa indahnya dan menurut gue stasiun ini lebih tepat disebut pusat perbelanjaan ketimbang stasiun kereta.

Kemegahan Taipei Main Station
Pertokoan di dalam Taipei Main Station


Ah.....jangan ditanya kapan negara kita bisa memiliki stasiun kereta seperti ini??

8 comments:

  1. Baca & liat gambar diatas udah tau mau komen apa eh ternyata udah ada tulisan ini "Ah.....jangan ditanya kapan negara kita bisa memiliki stasiun kereta seperti ini??"
    Indonesia blm mampu bersaing kayaknya, untuk mengalahkan singapore atau malaysia aja butuh perjuangan yg ga mudah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih za, gue miris banget setiap traveling ke negara-negara yang infrastruktur dan sarana transportasinya yang lebih bagus dan maju padahal mereka adalah negara-negara kecil let's say : Singapore, Hongkong atau Taiwan. Sedangkan kita negara besar namun untuk bangun MRT aja wacananya gak kelar-kelar bertahun-tahun :)

      Delete
    2. Mungkin krn terlalu banyak mengurusi sesuatu yang ga penting makanya cuma sekedar wacana doang

      Delete
  2. Salam dari Malaysia.. mau mencari info yang menarik di kaoshiung.. boleh jika sudi memberi info tempat yang menarik untuk dilawati sekitar kaoshiung?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kembali dari Indonesia. Tempat-tempat menarik di Kaoshiung sudah saya tulis di blog ini dalam beberapa tulisan. Sila dicheck kembali. Terima kasih.

      Delete
  3. Salam kenal dari Indonesia. Info yang sangat membantu untuk referensi. terimaksih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal kembali. Terima kasih sudah mampir dan membaca.

      Delete
  4. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete