Wajah petugas
imigrasi itu sangat dingin. Tanpa ekspresi dan banyak bicara akhirnya stempel
imigrasipun “mendarat” di paspor gue menandakan gue diperkenankan masuk ke
negara Kamboja selama 30 hari tanpa visa tepat di tanggal 17 Agustus 2012
ketika negara Indonesia tercinta sedang gegap gempita merayakan peringatan hari
kemerdekaan ke-67.
Seperti biasa
maskapai Air Asia AK 1476 yang menerbangkan gue dari Kuala Lumpur ke Phnom Penh
selama 2 jam setelah sebelumnya (16 Agt) menginap di bandara KLIA-LCCT dari
Jakarta menggunakan AK 1389 dan tiba nyaris tengah malam di KUL. Harga tiket
JKT-KUL-PNH serta REP-KUL-JKT gue peroleh dengan total harga Rp 1.043.000
termasuk cukup murah.